Laporan Jurnalis Ibrahim
Posberitanasional.com, Baturaja-Wadanjen US Army Pacific Command (USARPAC), Mayjen John P. Johnson beserta rombongan berkesempatan untuk mengunjungi Markas Kodiklatad dan disambut langsung oleh Dankodiklatad, Letjen TNI AM. Putranto, S.Sos pada Kamis (15/8/2019). Kunjungannya kali ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan antara Dankodiklatad dan Wadanjen USARPAC beberapa waktu yang lalu dalam acara simposium dan pameran Land Forces of the Pacific (LANPAC) 2019, di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat yang membahas peningkatan kerja sama bilateral TNI AD dan AD AS.
Foto : DANKODIKLATAD Letjen TNI AM. Putranto, S.Sos berama WADANJEN USARPAC Mayjen John P. Johnson.
Selanjutnya rombongan Wadanjen USARPAC didampingi Dankodiklatad bertolak dari Lanud Husein (Bandung) menuju bandara udara Lanud Gatot Subroto (Lampung). Rombongan langsung meninjau Pusat Latihan Tempur (Puslatpur), Baturaja. Mayjen John P. Johnson dan delegasi USARPAC berkesempatan menyaksikan langsung Drill latihan manuver operasi militer tingkat brigade serta manuver alutsista yang dimiliki TNI AD di daerah latihan Puslatpur Kodiklatad, salah satunya yakni penembakan sasaran dengan helikopter Apache AH-64E.
Dijelaskan oleh Dankodiklatad bahwa 2 unit Helikopter Apache AH – 64E yang dikerahkan dalam Lat Ancab ini merupakan bagian dari 8 unit Apache milik TNI AD yang berada di Skuadron 11/Serbu, Semarang. Helikopter Apache AH-64E buatan Amerika Serikat ini merupakan tipe tercanggih generasi Apache yang memiliki kecepatan maksimum 300 km/jam dan dapat dioperasikan dalam berbagai kondisi medan maupun cuaca. Helikopter Apache AH-64E dapat dipersenjatai dengan peluru kendali, roket, dan kanon, khusus dalam Lat Ancab 2019 ini akan dilengkapi dengan missile Hellfire yang berjenis anti tank.
Dalam kunjungan kali ini Wadanjen USARPAC dan rombongan menyempatkan untuk meninjau langsung rencana pembangunan Tactical Operation Center (TOC). Perlu diketahui, TOC berisi sejumlah sistem komputer canggih untuk memantau kemajuan manuver pasukan dan menjaga komunikasi dengan pasukan di lapangan. Salah satu TOC paling terkenal adalah NORAD yang digunakan untuk menggelar operasi Pertahanan Militer Amerika Utara. TOC sangat dibutuhkan dalam mendukung kegiatan Latihan Antar kecabangan yang tahun ini mencapai puncaknya pada tanggal 19 Agustus 2019 mendatang, mengingat luas areal medan latihan Baturaja yang mencapai seluas 43 ribu hektar.
“Semangat pasukan TNI AD dalam Latihan Drill Antar Kecabangan yang ditampilkan sangat luar biasa serta fasilitas latihan dan akomodasi yang baik membuat kami salut serta memberikan apresiasi atas kesiapan yang begitu detail”, ungkap Wadanjen USARPAC setelah melihat drill latihan manuver serangan dari menara titik tinjau.
Mayjen John P. Johnson mengucapkan terima kasih kepada Dankodiklatad atas penerimaan kunjungan ini, dan selanjutnya berjanji akan membantu dalam pembuatan TOC guna mendukung latihan tempur yang menggunakan area Puslatpur Baturaja. Dankodiklatad berharap bahwa dengan adanya TOC ini, maka manuver pasukan antar kecabangan dapat dikoordinasikan dengan baik, serta Puslatpur Baturaja dapat digunakan untuk latihan bersama dengan militer negara lain.(Penerangan Kodiklatad)