Laporan Jurnalis : Hafik
HALSEL | Pemuda dan Mahasiswa Kecamatan Gane Halmahera Selatan menaggapi situasi Halsel khususnya Kecamatan Gane pasca gempa yang meluluh lantakkan Kecamatan Gane dan Kecamatan Bacan Timur Tengah Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara pada 14 Juli lalu.
Ketua HPMA Gane Muhajrin, ketika ditemui wartawan di Warkop Soccer jum’at (6/9/2019). Muhajirin di dampingi sejumlah pemuda Gane.
“Kami harus menyampaikan terkait dengan bencana alam. Bahwa hingga sa’at ini tidak ada tahapan bantuan lanjutan dari pihak Pemerintah Daerah maupun Pusat”. Kata Muhajrin mengawali pernyataannya.
Pasca gempa 7,2 sr. Yang terjadi di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), Maluku Utara pada 14/7/2019. Sudah tidak ada lagi perhatian khusus dari Pemerintah Pusat maupun keseriusan Pemerintah Daerah dalam hal ini Provinsi serta Kabupaten. “sudah hampir 2 bulan kondisi terkini belum ada langka taktis bantuan khusus maupun permanen dari Pemerintah Pusat dan Daerah, yakni pembangunan rumah bagi masyarakat Gane yang mayoritas korban bencana alam” jelas Muhajirin
Data yang di kantongi, lanjut Muhajirin, dampak bencana alam, telah memakan korban 14 orang meninggal dunia, 129 luka ringan hingga berat, 2.779 rumah mengalami kerusakan, dan 135 fasilitas yang rusak. Yang terdiri dari sekolah, puskesmas, hingga tempat ibadah.
Hal tersebut juga berdampak pada antusias masyarakat yakni 41.000 masyarakat yang sampai saat ini masih dalam pengungsian. Dampak ini terjadi dari segala lini, yakni dari sisi kesehatan, pendidikan, serta ekonomi.
Informasi yang di dapatkan, bantuan kepada masyarakat Gane hingga kini masi bersifat sementara. “Kami minta Pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus segera merealisasikan bantuan fisik terhadap masyarakat Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel), terkhususnya masyarakat Gane”pungkasnya