Gub Babel di KUII ke-VII, Perbedaan Agama di Babel Bukan Ancaman Melainkan Kekuatan

Laporan jurnalis Ibrahim

Posberitanasional.com, 27/2/2020, PANGKALPINANG – Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke VII berkumpulnya para ulama dan orang-orang ahli dalam bidang ilmu, baik ilmu agama Islam maupun ilmu umum, para rektor-rektor Perguruan Tinggi Islam Negeri dan seluruh delegasi dari pondok pesantren tumpah ruah berbaur menghadiri kegiatan KUII ke VII yang berlangsung dari Tgl 26-29 Februari 2020 di Provinsi Babel. Rabu 26/2/2020.

Gubernur Kep.Babel, H. Erzaldi Rosman,SE.,MM., dalam kesempatan tersebut menyampaikan, Kongres Umat Islam Indonesia (KUII) ke VII, mudah-mudahan kehadirannya membawa keberkahan menyertai masyarakat Bangka Belitung khususnya dan umumnya masyarakat Indonesia.

Dikatakannya, Dalam Hadits Nabi Muhammad SAW, ada 2(Dua) golongan manusia, apabila dua golongan itu baik maka baiklah seluruh golongan manusianya dan apabila kedua golongan itu rusak maka rusaklah seluruh manusianya.

Penduduk Bangka Belitung ini mayoritas beragam Islam 89,41%, namun terdapat juga agama lain di Bangka Belitung. Kendati demikian masyarakat Bangka Belitung memiliki semangat yang tinggi untuk menjaga toleransi dalam kehidupan beragama. Bagi kami bukan suatu ancaman tapi bagi kami perbedaan ini adalah suatu kekuatan. kalau kami kuat maka itu merupakan suatu kemenangan yang luar biasa bagi masyarakat Bangka Belitung. ketika bapak/ibu melihat cukup banyak tempat-tempat ibadah dari agama-agama yang berbeda. Demikian adanya dalam kehidupan sosial, tidak ada sekat antara Muslim dan agama lainnya,” ujar Erzaldi.

Suatu hal yang harus kita ketahui bersama bahwa perkembangan Islam di Bangka Belitung yang diyakini mulai abad ke 9M. Sementara pulau Bangka baru teridentifikasi pada abad ke 16 yang dibuktikan dengan ke Johor, Bangka Kota dan Minangkabau diteruskan ke Islam Banten dan Palembang yang dipimpin oleh Sultan Abdurahman. Intensitas keislaman di Bangka tidak terhenti sampai periode tersebut. Ternyata masih berlanjut melalui beberapa jalur. Sehingga muncullah beberapa pusat-pusat agama Islam seperti Sekolah Haji, Sekolah Arab, pondok Pesantren, Perguruan Tinggi Agama Islam, termasuk IAIN Syech Abdurrahman Sidik di Bangka Belitung,” jelasnya.

Dalam aspek pendidikan dan kebudayaan saat ini cukup banyak tumbuh berkembang pendidikan berbasis pesantren, sekolah hafiz Alquran yang banyak diminati oleh generasi penerus Propinsi Kepulauan Bangka Belitung. kami pemerintah Propinsi Bangka Belitung mendorong sepenuhnya pendidikan yang menghasilkan keahlian-keahlian dan meningkatkan komunitas keunggulan kami,” ujarnya.

Propinsi Kepulauan Bangka Belitung terus memajukan kegiatan ekonomi dan sekarang membuat suatu kebijakan untuk terus mengembangkan ekonomi umat Islam khususnya mengedepankan ekonomi halal di propinsi Kepulauan Bangka Belitung untuk itu kami terus melaksanakan seminar-seminar dan baru saja melaksanakan seminar internasional tentang ekonomi halal, kami mohon seluruh peserta Kongres Umat Islam Indonesia dari Deklarasi Bangka Belitung mengeluarkan suatu kebijakan yang mengedepankan ekonomi umat khususnya ekonomi umat Islam,” Harapnya.

Jangan kita sibuk menghabiskan energi mengurus perbedaan tetapi yang sangat penting adalah bagaimana kita berusaha agar Islam terus menguasai ekonomi di negeri ini. Ekonomi harus dikuasai umat Islam. untuk itu khusnya para ulama mari kita bersama-sama memajukan ekonomi kita khususnya mengedepankan ekonomi halal di bumi Indonesia ini.

Karena sayang sekali ketika mayoritas umat Islam dalam Persentase ekonomi halal di Indonesia tidak termasuk 10 besar, Ini adalah kebijakan bersama khususnya melalui Kongres Umat Islam Indonesia, semoga para ulama mengeluarkan suatu deklarasi untuk memajukan ekonomi umat Islam,” Imbuhnya.