Wartono Supaat : Bpk.Presiden Jokowi,Saya Rakyatmu,Saya Ingin Bertemu Bantu Saya Dari Ketidak Adilan

Laporan Redaksi

Indramayu – 16 Maret 2020, Malang menimpa nasib Wartono Supaat dan keluarganya rumah miliknya dirampas dan di intimidasi pihak lawan dan kejadian ini sudah mendapat perhatian publik sejak 2016 lalu .

Saat Awak media pos berita nasional menyambangi di kediamannya yang sudah tidak ada dan sekarang tinggal di tenda sekitar rumahnya, Pa Wartono memulai menceritakan kisahnya  sedihnya di tahun 2016 lalu dengan ketidak Adilan kemana dia harus mengadu karena saya rakyat miskin dan tak mengerti hukum “ungkapnya.

Surat pa Wartono Supaat  untuk bertemu BP. Presiden Joko Widodo Memohon Untuk mencari keadilan

Saat Awak media Pos Berita berjumpaNasional  bertemu Wartono Supaat dalam pengaduan wawancara kisahnya.

Wartono sudah berusaha semaksimal mungkin bahkan beliau sempat mendatangi Istana Negara untuk menemui Pa Presiden Joko Widodo pada Senin (9/4/2018) lalu.

Namun yang ditemui Tim Pengamanan Istana Negara dan Wartono menyerahkan surat sehelai tulisan tangan dan meminta cap pihak Istana Presiden ” seperti yang dilangsir di pemberitaan publik media.

Sepenggal isi suratnya ” Wartono memohon keadilan,saya hanya masyarakat kecil Pa Presiden tolong diperhatikan dan dibantu,saya tertindas mafia,karena rumah ibu saya dirusakin oleh orang orang bayaran yang tidak bertanggung jawab dan sudah saya laporkan ke aparat setempat namun belum terselesaikan.

Saat Eksekusi Pengadilan Negeri Indramayu jaminan lelang rumah Wartono Supaat ditahun 2016 lalu..

Perihal kejadian ini, terjadi adanya suatu Imbas  dan merasa tertipu dari kerjasama  bisnis Investasi M3  pada tahun 2015  sebesar 50 juta yang berujung aset rumah milik nenek wastinah(70) ibu kandung Wartono Supaat disita PN Indramayu dengan adanya keganjilan dan munculnya dugaan surat pernyataan menurutnya palsu serta intimidasi dasi dari pihak lawan dengan adanya pengrusakan rumah..

Saat terjadi pengrusakan rumah dan intimidasi dari oknum bayaran dari pihak lawan yang semena mena  sudah dilaporkan pihak berwajib

Saat terjadi pengrusakan rumah dan intimidasi dari oknum bayaran dari pihak lawan yang semena mena  sudah dilaporkan pihak berwajib

Sudah jatuh tertimpa tangga Al hasil lahan sebidang  tanah darat dan bangunan  seluas kurang lebih  297 M2 Johor C nomor 310 Persil 120 atas nama wastinah,Wartono Supaat di eksekusi senilai Rp.55 juta ” ucapnya saat mengakhiri pengaduan yang di ungkapkan ke pada Awak media.

Sungguh miris akhirnya Wartono Supaat kini Tinggal tidur di tenda apa adanya.

Sungguh miris akhirnya Wartono Supaat kini Tinggal tidur di tenda apa adanya.

Wartono berpesan sekali lagi “yang maha kuasa tidak tidur dan saya yakin keadilan akan tiba “saya mohon  BPK. Presiden Joko Widodo mendengar jeritan saya Wartono Supaat “saya hanya meminta keadilan Semata apalah daya dari rakyat miskin dan kami saat ini sudah tidak punya rumah dan tinggal di tenda saja.