Laporan Red
Jakarta – Tidak hanya melakukan serbuan vaksinasi ke wilayah yang belum terjangkau. Vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat sekitar Jakarta Utara terus dilakukan Komando Lintas Laut Militer melalui Dinas Kesehatannya. Dalam sehari ratusan warga disuntik vaksin Covid-19.
Panglima Kolinlamil Laksda TNI Arsyad Abdullah melalui Kepala Dinas Kesehatan Kolinlamil menyatakan, gencarnya vaksinasi menjadi salah satu faktor penurunan jumlah pasien Covid-19 di wilayah Jakarta Utara dan sekitarnya. Masyarakat juga makin menyadari pentingnya melaksanakan protokol kesehatan terutama 3M. Memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.
”Per hari rata-rata 50 – 100 orang yang divaksin di Balai Kesehatan Dinas Kesehatan Kolinlamil. Tapi pernah juga sampai lebih dari 200 pasien sehari,” tutur Kadiskes Kolimlamil Letkol Laut (K) Slamet Rahardja pada Sabtu (7/8), di Balai Kesehatan Diskes Kolinlamil, Koja, Jakarta Utara.
Kadiskes Kolinlamil menjelaskan, vaksinasi itu dinilai berhasil dibuktikan dengan penurunan jumlah pasien positif Covid-19. ”Sangat menurun. Sebelum gencar serbuan vaksinasi, kami sering mengirim pasien ke rumah sakit. Seperti di Wisma Atlet atau rumah sakit rujukan. Sekarang jarang,” ujar Letkol Laut (K) Slamet Rahardja yang juga seorang dokter.
Selain membuka layanan vaksinasi di Balai Kesehatan Dinas Kesehatan Kolinlamil, pihaknya juga melakukan kegiatan vaksinasi door to door ke warga sekitar. Menurutnya, hal itu dilakukan karena faktor lansia. Sehingga mereka sulit datang ke puskesmas. ”Ada juga sih yang takut atau khawatir divaksinasi. Tapi jumlahnya sedikit,” terang dr. Slamet Rahardja.
Sementara itu, salah seorang vaksinator dr Umar menyatakan, pihaknya membagi beberapa tim vaksinator. Secara bergantian, tim melakukan vaksinasi Covid-19.
”Semua sudah ada jadwalnya. Misalnya hari ini kita ada jadwal dari dinkes 3 kelompok sasaran, yang jumlah 100, ya harus menyelesaikan 200 itu. Sesuai jadwal dari dinas,” jelas dr. Umar.
Hasilnya, lanjut dr. Umar, terjadi kecenderungan menurunnya jumlah pasien yang dikarantina pasien Covid-19. Pada awalnya banyak warga yang enggan atau ragu untuk divaksin. Namun kini justru mereka antusias untuk datang ke sentra lokasi vaksinasi.
”Ini kerja tim, bukan hanya dari pihak dinas kesehatan. Pemerintah dan masyarakat harusnya saling berkolaborasi. Kami juga terus melakukan penyuluhan tentang protokol kesehatan,” ujar dr. Umar.
Salah seorang vaksinator lain menyatakan vaksinasi dilakukan secara online. Mulai dari verifikasi data, pendaftaran, screaning, dan observasi. Tak jarang jaringan kadang lambat, sehingga harus membutuhkan kesabaran.
“Semua itu demi kesehatan masyarakat. Supaya pandemi Covid-19 ini segera hilang,” kata salah seorang vaksinator yang enggan disebutkan namanya. (Dispen Kolinlamil)