Cara Paling Sederhana Lestarikan Budaya Indonesia

Laporan Redaksi

Indonesia terkenal dengan keramahtamahannya, salah satunya ialah dengan adanya budaya tegur sapa. Budaya tegur sapa juga merupakan bentuk kepedulian kita sebagai makhluk sosial yang hidup berdampingan dengan orang lain. Norma kesopanan dalam bertetangga pun dapat dilihat dengan kebiasaan kita melakukan sapaan kepada orang lain.

Sebagai contoh, ketika bertemu dengan seseorang yang kita kenal, alangkah baiknya untuk memberikan sapaan atau sekadar senyuman hangat. Hal inilah yang selalu dilakukan Syukur Fachrullah atau yang kerap disapa Syukur.
Didikan dari sosok orang tua mengenai pentingnya bertegur sapa kepada orang lain membawa kebiasaan baik tersebut ke dalam lingkungan tempat ia tinggal.
“Dari kecil orang tua udah selalu nuntut untuk tegur sapa ke lingkungan sekitar, karena kebetulan lingkungannya mendukung dan orang-orangnya pun masih kental dengan budaya tegur sapa.”Ucapnya.
Syukur menyampaikan ada banyak hal baik yang didapat dari kebiasaan melakukan sapaan dengan orang lain, menurutnya orang akan lebih mengenal kita dan eksistensi kita akan diakui oleh masyarakat sekitar.
Hal ini dapat ia buktikan ketika hendak pulang bekerja, sore itu ia melakukan perjalanan untuk kembali ke rumah dengan berjalan kaki, memang jarak antara tempat ia bekerja dengan rumahnya tidak begitu jauh, jadi untuk menempuh perjalanan dengan menggunakan kaki saja bukan menjadi masalah yang besar baginya.
Ketika sedang berjalan, seorang pengendara motor menghentikan perjalanannya dan memilih menepikan motor ke arah Syukur, tak disangka orang tersebut merupakan Pak Majid tetangga yang sering kali bertegur sapa dengannya, sesekali ketika ia berpapasan dengan Pak Majid, Syukur memberikan salam sebagai tanda sapaan dan rasa hormat, sebab Pak Majid merupakan orang yang lebih tua darinya yang wajib dihormati.
Setelahnya Pak Majid mengajak Syukur untuk pulang bersama. Dari peristiwa tersebut, Syukur menyimpulkan bahwa hidup bertetangga memang takkan pernah lepas dari adanya budaya tegur sapa, sebab dengan bertegur sapa tak hanya sebagai bentuk dari interaksi sosial, tetapi hal-hal baik yang tak terduga juga akan datang menghampiri kita.
“Saya gak bisa bayangkan kalau selama saya bertetangga dengan orang lain tapi gak pernah ada interaksinya, mungkin saat itu Pak Majid juga gak akan ngajak bareng atau bahkan beliau kenal saya aja gak.”Jelasnya.
Memang sejatinya budaya bertegur sapa dapat dilakukan di mana saja, dalam bertegur sapa pun ada etika yang perlu diperhatikan. Misal, sebagai murid di sekolah, bertegur sapa dapat dilakukan dengan memberikan salam kepada teman dan guru, hal ini akan membangun citra baik bagi diri sendiri dan meningkatkan rasa kekeluargaan yang terjalin di lingkungan sekolah.
Contoh penerapan budaya bertegur sapa paling sederhana adalah ketika kita hidup bertetangga di lingkungan rumah, kata-kata seperti “Permisi”, “Selamat pagi”, atau sekadar menyebutkan nama tetangga tersebut juga merupakan bentuk dari budaya tegur sapa.
Meskipun di era perkembangan zaman yang semakin canggih, bahkan orang-orang saat ini cenderung lebih mementingkan ponsel pintar dibandingkan dengan berinteraksi sosial di kehidupannya, budaya tegur sapa tetap harus selalu dilestarikan, sebab budaya tersebut juga merupakan ciri dari bangsa Indonesia sejati.
Tidak ada kata terlambat untuk terus melakukan kebiasaan bertegur sapa, sembari meningkatkan kualitas diri sebagai makhluk sosial, kamu juga ikut andil dalam melestarikan budaya Indonesia. Bertegur sapa cara sederhana lestarikan keramahtamahan bangsa Indonesia!
(artikel sumber Aura Nur Aprilliani Jakarta)