Laporan Ricky
PANGKALPINANG, HMI Cabang Babel menyelenggarakan Kelas Diskusi rutin dengan tema “Reposisi ruang-ruang gerak di kampus” yang dihadiri berbagai pengurus komisariat di setiap kampus yang ada di Bangka Belitung yaitu Komisariat Syahada, Tarbiyah, P. Polman, P Kesehatan, UBB.
Upgrading ini juga mengundang Bendahara MD KAHMI Pangkalpinang yang dilaksanakan di Sekretariat MD KAHMI Pangkalpinang. Jumat (15/10/2022).
Pasalnya, kegiatan kelas diskusi ini merupakan bentuk komitmen terus merawat regenerasi pengkaderan di tingkat komisariat, sehingga adik-adik tau fungsinya menjalankan roda organisasi di tingkat komisariat.
Ketua Umum HMI Cabang Babel Yusuf mengunggapkan sudah menjadi keharusan dan tanggung jawab kita di cabang harus terus merawat kader-kader dikomisariat sehinggu nantinya mereka tau arah gerak perjuangannya di tataran kampus.
“Kegiatan ini merupakan kalas diskusi rutin yang terus kita gulirkan di setiap minggunya, adanya kelas diskusi seperti ini akan menjaga dan merawat Intelektual seorang kader yang tidak diragukan ” ujar Yusuf.
Senada, Bendahara Umum MD KAHMI Pangkalpinag/Pemateri, Aidil Fitriansyah mengungkapkan, bahwasanya kegiatan diskusi-diskusi begini sudah menjadi kebiasaan seorang kader HMI untuk terus menjalin silaturahmi bersama kader maupun senior dan yang paling penting merawat mata air Intelektual dan juga perkaderan. Jadi poin penting yang harus di sadari sejak sekarang, adik‐adik semua harus menjadikan HMI ini sebagai wadah mengexpresikan diri lebih maju lagi secara pola pikir maupun gerakan dari mahasiswa-mahasiswa non organisasi kampus.
“Sudah menjadi keharusan Kader HMI terus menjaga ruang-ruang diskusi begitu, karena banyak hal yang akan kita dapatkan jika aktif berorganisasi dan mengikuti semua agenda yang diselenggarakan oleh pengurus HMI baik itu di Komisariat maupun di Cabang. Ke aktifan itu nantinya akan menghantarkan adik-adik ke pintu gerbang intelektuan sesungguhnya ataupun ruang pengabdian yang kalian harapkan” kata Aidil.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Komisariat Syahada/ selaku Moderator, Vahren mengatakan sejauh ini saya juga terus banyak belajar dan berjuang apa yang saya harapkan dan impikan, tentu semua itu pengorbanan besar untuk merubah kebiasaan kita sebagai kaum millenial sekarang ini terjebak pada zona nyaman kita kalah dengan diri sendiri, maka harus adanya Revolusi Diri.
“Maka dari itu perlunya pengorbanan besar besar untuk melawaj kebiasaan yang terus memberikan kita kenyamanan sesaat yaitu terjebak oleh Zona Nyaman kita sebagai kaum rebahan, maka perlunya kita menyadarinya sejak sekarang dengan melakukan perlawan yang di sebuat Rovolusi Diri,” pungkas Vahren.