Oleh : Luthfi Amrusi, S.H, S.Pd.,Gr Guru MTs Nurul Iman Air Banten
Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, munculah pertanyaan besar: Apakah peran guru masih relevan di dunia pendidikan sekarang karena semakin didominasi oleh teknologi? Kecanggihan kecerdasan buatan, platform pembelajaran digital, dan alat pendidikan berbasis teknologi sudah merubah cara kita mengakses pengetahuan. Namun, meskipun teknologi mempermudah banyak aspek dalam dunia pendidikan, guru tetap memiliki peran yang tidak bisa tergantikan sebagaimana peran guru diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dalam Pasal 39 diantaranya adalah Pendidik merupakan tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, dan melakukan pembimbingan dan pelatihan.
Terlepas mengikuti perkembangan teknologi dalam pendidikan memang banyak membawa manfaat, seperti akses mudah ke materi pembelajaran, peningkatan interaktivitas melalui aplikasi yang edukatif, dan penyesuaian metode dan model pembelajaran dengan mempertimbangka karakter peserta didik. Namun, penggunaan teknologi seharusnya dipahami sebagai alat bantu atau sarana, bukan sebagai pengganti peran manusia dalam pendidikan. Guru juga bukan sekadar pemberi informasi atau manager kelas namun melainkan adalah fasilitator yang mampu membantu peserta didik menggali potensi diri, memberikan arahan, dan membentuk karakter yang paling utama. Di sinilah letak kekuatan manusia atau guru, yang tidak bisa disimulasikan oleh mesin dan robot. Seorang guru mampu memberikan inspirasi, menjalin koneksi emosional dengan peserta didik, serta menjadi panutan atau suri tauladan dalam proses pembelajaran moral dan etika.
Membangun Keterampilan Sosial dan Emosional
Di masa depan, keterampilan sosial dan emosional atau yang kita kenal dengan soft skill akan menjadi semakin penting. Anak-anak yang tumbuh kembang di era teknologi ini cenderung lebih terpapar pada kecanggihan digital, namun kerap kali kurang memiliki kemampuan untuk berinteraksi secara emosional serta membangun hubungan sosial yang sehat. Di sinilah peran guru juga menjadi sangat penting. Guru dapat mengajarkan empati, kerjasama, dan keterampilan komunikasi dan karakter yang lain yang tidak bisa diajarkan oleh algoritma atau aplikasi secanggih ini. Pendidikan melainkan bukan hanya soal menyampaikan pengetahuan, tetapi juga membentuk karakter. Misalnya, bagaimana cara anak-anak belajar untuk menerima kegagalan, beradaptasi dengan perubahan, dan berkolaborasi dalam tim serta menerapkan etika dan moral . Hal semacan ini membutuhkan bimbingan seorang Pendidik yang tidak hanya mengajar, tetapi juga mendampingi peserta didik dalam proses tumbuh kembang mereka sebagai individu.
Guru Sebagai Pembimbing dalam Era Informasi
Di era informasi saat ini, sumber pengetahuan ada di ujung jari. Peserta didik bisa mengakses jutaan materi dari internet dalam hitungan detik. Namun, di balik itu semua, tantangan baru muncul: informasi yang berlimpah sering kali tidak terfilter dengan baik, bahkan bisa menyesatkan. Inilah peran guru yang sangat penting. Mereka bukan hanya penyampai informasi, tetapi juga pengarah dalam menyaring dan mengolah informasi agar sesuai dengan konteks dan kebutuhan sebagai Peserta didik.
Seorang guru yang baik dan bijaksana dapat membantu peserta didik dalam memahami tidak hanya apa yang mereka pelajari, tetapi juga mengapa mereka perlu mempelajari dan bagaimana mereka dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan nyata. Dalam dunia yang dipenuhi dengan informasi yang bersifat sementara dan sering kali berubah-ubah, guru berfungsi sebagai mentor yang memberikan panduan dalam menemukan pengetahuan yang bermakna dan relevan.
Kolaborasi Teknologi dan Guru
Peran guru di masa depan bukan untuk berkompetisi dengan teknologi, namun melainkan untuk berkolaborasi dengan teknologi. Misalnya, platform pembelajaran yang berbasis Artificial Intelligence (AI) dapat digunakan untuk memberikan penilaian yang cepat dan objektif terhadap kemampuan peserta didik dalam aspek tertentu, sementara guru dapat fokus pada aspek-aspek yang lebih kompleks, seperti memberikan umpan balik yang lebih personal dan mendalam serta mendukung perkembangan sosial emosional pada peserta didik.
Dengan kata lain, teknologi bisa memperluas capaian guru, memberikan lebih banyak waktu bagi mereka untuk mengajar dengan cara yang lebih kreatif, interaktif dan Inovatif. Sebaliknya, guru membantu teknologi menjadi lebih relevan dalam konteks dan tujuan pendidikan yang lebih luas.
Kesimpulan
Pendidikan di masa depan memang tidak bisa lepas dari teknologi. Namun, ini bukan berarti peran guru menjadi kurang penting. Justru, dengan hadirnya teknologi, peran guru menjadi lebih kompleks dan membutuhkan kompetensi yang lebih luas tidak hanya dalam hal mengajar, tetapi juga dalam mendampingi peserta didik menghadapi tantangan dunia yang terus berubah. Guru adalah pemandu dalam pembelajaran yang berbasis pada nilai-nilai kemanusiaan dan etika, sesuatu yang tidak akan bisa digantikan oleh mesin atau algoritma.
Guru adalah jembatan antara dunia digital dengan dunia nyata, antara pengetahuan dengan kebijaksanaan, antara mesin dengan manusia. Di masa depan, guru tetap menjadi garda terdepan dalam membentuk generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga tangguh, bijaksana dalam menjalani kehidupan serta manusia yang berkarakter.