Laporan Jurnalis : Wan Romi
Bengkalis, – Permasalahan tenaga kerja lokal kembali mencuat, kali ini terkait dengan pengoperasian Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Desa Simpang Padang, Kecamatan Bathin Solapan, Kabupaten Bengkalis, Riau.
Tameng Adat LAMR Batsol mendesak pengusaha SPBU di Desa Simpang Padang untuk memberi kesempatan kerja kepada penduduk lokal.
SPBU yang akan segera beroperasi ini mendapat sorotan dari Tameng Adat LAMR Bathin Solapan, terutama terkait rekrutmen tenaga kerja lokal.
Panglima Hulubalang Tameng Adat LAMR Bathin Solapan, Depi Rusdianto (akrab disapa Epi), menyatakan bahwa pihaknya meminta agar pengusaha SPBU tersebut untuk transparan dalam proses rekrutmen tenaga kerja.
Dan Ia menyoroti bahwa hingga saat ini belum ada kejelasan mengenai penerimaan tenaga kerja dan asal daerah pekerja yang akan dipekerjakan.
Menurut Epi, kesempatan kerja di SPBU ini seharusnya bisa meningkatkan ekonomi anak-anak suku Melayu tempatan. Ia menekankan bahwa pihaknya tidak ingin anak-anak lokal Melayu hanya menjadi penonton saat SPBU beroperasi ” ungkap Epi.
Epi juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap janji-janji yang sering kali tidak ditepati oleh para pengusaha dan mendesak agar kali ini janji-janji tersebut dibuktikan dengan tindakan nyata.
Sementara itu Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bengkalis, Edi Salman, mengatakan mengaku belum mengetahui tentang proses rekrutmen tenaga kerja untuk SPBU tersebut. Ia berjanji akan melakukan pengecekan dan mengklarifikasi masalah ini lebih lanjut.H
Hingga saat ini, Tameng Adat LAMR Bathin Solapan masih menunggu itikad baik dari pihak pengusaha terkait rekrutmen tenaga kerja lokal untuk SPBU tersebut.
Kejelasan dan transparansi dalam penerimaan tenaga kerja lokal menjadi tuntutan utama dari masyarakat tempatan demi kesejahteraan dan pengembangan ekonomi lokal” tuturnya.