Pernyataan Sikap Mahasiswa UNIPER: Tolak Tambang di laut Beriga Bangka Tengah Demi Kelestarian Lingkungan dan Kesejahteraan Masyarakat
Kami, mahasiswa universitas pertiba, dengan tegas menolak keberadaan dan rencana pengoperasian tambang timah jenis ponton isap produksi (PIP) di wilayah-wilayah laut beriga sebentar lagi akan mulai beraktifitas, laut beriga yang kaya akan keanekaragaman hayati serta berada di kawasan pemukiman masyarakat adat. Tambang tidak hanya mengancam kelestarian lingkungan, tetapi juga merusak kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat sekitar.
Sampai saat ini pro dan kontra terkait aktifitas penambangan masih menjadi polemic dan mengundang tanda tanya besar, Sebagai mahasiswa yang peduli terhadap kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat, kami dengan tegas menolak kehadiran tambang di wilayah-wilayah laut beriga yang rentan terhadap kerusakan ekosistem.
Kehadiran tambang sering kali hanya membawa manfaat jangka pendek bagi segelintir pihak, sementara dampak negatifnya dirasakan oleh masyarakat luas, terutama kelompok rentan seperti petani, nelayan, dan masyarakat adat.
Kami juga menilai bahwa eksploitasi sumber daya alam secara berlebihan tanpa adanya keinginan akan mengancam masa depan generasi mendatang. Kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh tambang tidak hanya berdampak pada hilangnya keanekaragaman hayati, tetapi juga mengganggu keseimbangan alam yang menjadi sumber utama penghidupan bagi banyak masyarakat lokal.
Sebagai generasi penerus bangsa, kami menuntut pemerintah untuk lebih bijaksana dalam mengelola sumber daya alam, dengan memprioritaskan kesejahteraan rakyat dan kelestarian lingkungan di atas kepentingan ekonomi semata. Kami mendesak untuk mengizinkan izin-izin pertambangan yang tidak sesuai dengan prinsip-prinsip izin pertambangan dan meminta penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran di sektor pertambangan.
Mahasiswa Bersatu, lawan eksploitasi!
Menyikapi polemik yang terjadi saat ini Muhammad hafiz zikri selaku wakil presiden mahasiswa sekaligus perwakilan mahasiswa universitas pertiba angkat bicara, Kami menilai, operasi penambangan yang dilakukan dengan dialih pembangunan ekonomi tidak sebanding dengan dampak destruktif yang ditimbulkannya, seperti kerusakan ekosistem, pencemaran udara, hingga hilangnya lahan aktifitas nelayan yang menjadi sumber penghidupan utama masyarakat setempat.
Oleh karena itu, kami menyatakan beberapa poin tuntutan sebagai berikut:
1. Hentikan segera pengoperasian tambang di wilayah laut beriga yang berpotensi merusak lingkungan.
2. Lakukan audit terhadap perusahaan tambang yang beroperasi untuk memastikan mereka berenti .dan kami selaku mahasiswa mendesak untuk melindungi hak hak masyarkat yang terkena dampak
3. Perkuat perlindungan hukum bagi masyarakat adat dan nelayan lokal yang lahannya terancam oleh ekspansi tambang PIP serta kelestarian lingkungan sebagai prioritas utama.
Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!
Dengan ini, kami mahasiswa bersatu untuk melawan segala bentuk eksploitasi yang merugikan rakyat dan lingkungan.
