Laporan Baim
BABEL, POSBERNAS, – Universitas Bangka Belitung (UBB), Jurusan Akuakultur, berhasil menyelenggarakan kompetisi internasional yang digagas oleh Dr. Robin, M.Si.,dan Fitri Sil Valen, M.P., bertajuk “1st International Freshwater Fish Photography Competition (IFFPC)” Oktober-November 2024, diikuti 35 peserta dari 8 Negara yang juga menghadirkan juri-juri internasional dan nasional secara luring, bertempat di Gedung Universitas Bangka Belitung. Senin (02/12)
Mengusung Tema “Wild Betta coccina group” dengan spesies seperti Wild Betta burdigala, Wild Betta livida, Wild Betta uberis, Wild Betta hendra, Wild Betta persephone, dan beberapa Wild Betta lainnya dalam grup Coccina.
Adapun 3 orang Juri (Dr. Josie South dari University of Leeds, Dr. Veryl Hasan dari UniSZA Malaysia, dan Ahmad Fahrul Syarif, M.Si. dari Indonesia), terkenal dibidang perikanan berdasarkan Stanford University, USA dan Elsivier 2024, terkait domestikasi dan konservasi Wild Betta, bahkan Veryl Hasan masuk dalam jajaran “Top 2 persen Scientist Worldwide”
Sebanyak 35 peserta berpartisipasi dalam 1st International Freshwater Fish Photography Competition, mereka berasal dari 8 negara (Indonesia, United Kingdom, Prancis, Timor Leste, Kanada, Belanda, Malaysia, dan Austria).
Berikut pemenang lomba juara 1,2, dan 3 masing-masing mendapatkan medali, sertifikat, dan uang tunai:
Juara 1 direbut Jenifer Reynolds dari Kanada dengan menampilkan keindahan foto dari Betta sp. api api.
Juara 2 diraih Benjamin Secher dari Prancis dengan menampilkan spesies Betta hendra.
Juara 3 diraih Amelia, mahasiswa Jurusan Akuakultur, Universitas Bangka Belitung, dengan membawakan keindahan Betta burdigala.
Tidak hanya itu versi dewan juri menetapkan tiga foto favorit, yaitu Grundmeijer dari Belanda dengan Betta hendra, Imam Wijaya dari Universitas Muhammadiyah Bangka Belitung, Indonesia, dengan Betta burdigala, dan Dony Suryo dari Indonesia dengan Betta uberis.
Usai pemberian hadiah dilanjutkan dengan kuliah umum internasional dengan tema “Wild Betta endemik Indonesia”.
Henny Helmi menyampaikan, Ikan Wild Betta/Cupang alam dapat mendunia melalui kegiatan kompetisi internasional dan kuliah umum internasional, dan berharap kegiatan positif seperti ini akan terus berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya.” ucapnya
“Dengan adanya kegiatan seperti ini dapat mengenalkan ikan dan menumbuhkan minat konservasi bagi masyarakat sehingga akademisi dan masyarakat umum dapat bekerja sama menjaga dan melestarikan ikan Wild Betta yang sudah terancam punah.” pungkasnya
Wild Betta ini masuk daftar merah IUCN dan statusnya sudah terancam punah, berikut nama-nama Wild Betta (Wild Betta burdigala, Wild Betta Chloropharynx, dan Wild Betta schalleri), ketiganya hanya ada di Pulau Bangka dan tidak terdapat di daerah lain.