Era Teknologi, Dorong Perpustakaan Digital di Pondok Pesantren Ilzamun Maju Bahrin Kimak

Laporan: Marwan,Bm

BANGKA,POSBERNAS, – Dosen UBB melakukan kegiatan pengabdian dengan skema Program Kemitraan Masyarakat (PKM) hibah kemdikti saintek. Pengbdian ini melibatkan 3 dosen dari berbagai jurusan atau prodi di antaranya Baiq prodi matematika (ketua), Lasmi prodi PWK (anggota) dan Putri prodi teknologi informasi (anggota). Selasa (05/8/25)

Perkembangan teknologi digital telah membawa perubahan besar dalam dunia literasi. Salah satu inovasi yang kini semakin diminati adalah perpustakaan digital, yang dinilai mampu meningkatkan minat baca masyarakat, terutama generasi muda khususnya peserta didik.
Menurut data dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), tingkat literasi nasional mengalami peningkatan sebesar 12% sejak peluncuran program Digital Library for All pada awal tahun 2024.

Program ini memungkinkan akses gratis ke ribuan buku, jurnal, dan bahan bacaan lainnya secara daring melalui platform digital.
“Perpustakaan digital menjadi solusi atas keterbatasan akses terhadap buku fisik, terutama di daerah terpencil. Dengan satu perangkat dan koneksi internet, siapa pun kini bisa membaca buku kapan saja dan di mana saja,” ujar Lasmi (pemateri literasi digital).

Selain itu, perpustakaan digital juga memberikan kemudahan bagi para pelajar dan mahasiswa dalam mengakses literatur ilmiah. Banyak institusi pendidikan kini menjalin kerja sama dengan platform digital seperti iPusnas, Google Books, dan Perpustakaan Nasional RI versi digital.

Oleh karena itu, tim PKM dikti yg terdiri dari para dosen UBB membuat perpustakaan digital untuk pondok pesantren ilzamun maju bahrin agar bisa membantu meningkatkan literasi para santri.
Namun, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah ketersediaan jaringan internet yang belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Pemerintah terus berupaya memperluas infrastruktur digital agar manfaat perpustakaan digital bisa dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat.

Pengajar pondok pesantren Ustad Rahmadi menekankan pentingnya pendampingan dan pelatihan penggunaan teknologi digital, khususnya bagi guru dan orang tua, serta peserta didik. “Teknologi hanya akan efektif jika masyarakat dibekali dengan kemampuan literasi digital yang memadai,” ujarnya.

Dengan kemajuan ini, diharapkan budaya membaca masyarakat Indonesia semakin tumbuh dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, tanpa meninggalkan nilai-nilai dasar literasi yang sudah ada sejak lama.