Laporan Rangga
Jakarta – Ribuan buruh dan pekerja dari berbagai serikat turun ke jalan menggelar aksi besar-besaran di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Kamis (28/8). Aksi yang awalnya berlangsung damai sejak pagi ini berujung ricuh pada sore hari, setelah massa bentrok dengan aparat keamanan.
Gedung DPR Sepi, ASN Dipaksa WFH
Sejak pagi, kawasan parlemen terlihat lebih lengang dari biasanya. Hal ini karena Sekretariat Jenderal DPR mengeluarkan surat edaran yang mewajibkan ASN dan tenaga ahli bekerja dari rumah hari ini. Langkah tersebut diambil untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan akibat aksi.
Situasi Aksi: Dari Damai Menjadi Tegang
Awalnya, massa buruh memadati Jalan Gatot Subroto depan DPR dengan membawa spanduk dan pengeras suara. Mereka menyuarakan penolakan terhadap sistem kerja outsourcing dan menuntut perbaikan kebijakan ketenagakerjaan.
Namun menjelang sore, situasi mulai memanas. Massa mendorong barikade kawat berduri dan sebagian mencoba masuk ke jalur Tol Dalam Kota. Aparat kepolisian yang berjaga langsung melakukan tindakan tegas dengan menyemprotkan water cannon dan menembakkan gas air mata untuk membubarkan kerumunan.
Kericuhan tak terhindarkan. Sejumlah fasilitas umum di sekitar gedung DPR rusak, termasuk pagar dan halte bus. Beberapa demonstran terpaksa dievakuasi karena sesak napas akibat gas air mata.
Pengamanan Ketat Aparat
Polda Metro Jaya menurunkan ribuan personel untuk menjaga jalannya aksi. Kapolda menegaskan, aparat berupaya persuasif namun terpaksa mengambil langkah tegas ketika massa dianggap melanggar aturan dan membahayakan pengguna jalan.
Enam Tuntutan Utama Buruh
Presiden Partai Buruh, Said Iqbal, yang hadir dalam aksi, menyebutkan enam tuntutan utama, antara lain penghapusan outsourcing, pembentukan Satgas anti-PHK, reformasi pajak ketenagakerjaan, pengesahan RUU Ketenagakerjaan tanpa omnibus law, percepatan RUU Perampasan Aset, serta revisi UU Pemilu menuju 2029.
Dampak Lalu Lintas
Aksi ini membuat lalu lintas Jakarta lumpuh di sekitar Senayan, Semanggi, hingga Slipi. Ruas Tol Dalam Kota sempat ditutup sementara karena massa bergerak ke arah jalan bebas hambatan.
Akhir Aksi: Dibubarkan Aparat
Menjelang malam, situasi di depan DPR benar-benar memanas. Polisi mendorong massa menjauh ke arah Semanggi, sementara kendaraan taktis dikerahkan untuk membersihkan area. Pada akhirnya, massa berhasil dipukul mundur dan aksi resmi dinyatakan bubar sekitar pukul 19.00 WIB.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada laporan resmi mengenai jumlah korban maupun kerugian materiil akibat kericuhan.
Demonstrasi buruh di depan DPR RI yang dimaksudkan sebagai penyampaian aspirasi berakhir dengan bentrokan dan pembubaran paksa. Meski demikian, suara buruh melalui enam tuntutan utama mereka dipastikan akan tetap menjadi sorotan publik dan pekerjaan rumah bagi pemerintah maupun parlemen.
