Laporan Redaksi : Bams
MANOKWARI – Puluhan tenaga guru honorer dari tingkat TK/PAUD, SD, SMP hingga SMA mendatangi Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari, Rabu (17/9/2025).
Mereka meminta agar dapat diakomodir menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), baik melalui jalur Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Rombongan guru honorer diterima langsung oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Manokwari, Marthinus Dowansiba, didampingi Sekretaris Dinas, Paitu Sayori. Dalam pertemuan tersebut, para guru menyampaikan keluhan sekaligus harapan atas status kepegawaian mereka yang hingga kini tidak kunjung jelas, meski telah mengabdi bertahun-tahun.
Selain para guru, tenaga operator sekolah juga meminta agar ikut diakomodir dalam rekrutmen ASN. Mereka menegaskan kesediaannya berkorban, termasuk soal gaji, asalkan ada kepastian status.
“Kami menunggu kepastian awal Oktober, apakah kami akan terus dibiarkan begini atau ada solusi. Kalau memang tidak ada kepastian dari dinas pendidikan, kami sendiri yang akan mendatangi BKD. Kalau masih juga tidak ada jawaban, kami akan langsung ke Bupati Manokwari,” tegas salah seorang perwakilan guru.
Seorang guru TK bahkan mengungkapkan, selama bertahun-tahun formasi khusus untuk guru TK tidak pernah dibuka dalam seleksi.
“Ke depan, ketika ada formasi, tolong buka juga untuk guru-guru TK. Kami mengabdi sejak 2008, mohon kesempatan itu dibuka selebar-lebarnya. Guru TK adalah fondasi pendidikan dasar yang penting. Kalau fondasi tidak kuat, rumah itu akan runtuh,” ungkapnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Manokwari, Marthinus Dowansiba, mengaku juga heran karena formasi guru TK tidak tersedia dalam seleksi tahun ini.
“Saran yang disampaikan sangat baik. Kami akan merangkum semua masukan ini dan melaporkannya ke BKD serta Sekda. Kami berharap ada jalan keluar sehingga kuota yang tersedia bisa mengakomodir semua,” ujarnya.
Ia berpesan kepada para guru honorer agar tetap semangat menjalankan tugas sambil menunggu hasil perjuangan bersama.
“Kami minta ibu-ibu dan bapak-bapak tetap melaksanakan tugas, tetap tertib, dan banyak berdoa. Semoga tahun ini ada jalan keluar,” tutup Marthinus.