Laporan Pian
PANGKALPINANG,POSBERNAS – Pemerintah terus mendorong hilirisasi timah sebagai langkah strategis untuk memperkuat industri nasional dan mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.
Indonesia, sebagai produsen timah terbesar dunia, memiliki peluang besar meningkatkan nilai tambah komoditas ini melalui proses hilirisasi. PT Timah Tbk menjadi motor utama upaya tersebut dengan mengembangkan produk turunan melalui anak usahanya, PT Timah Industri.
Saat ini, PT Timah Industri telah memproduksi berbagai olahan timah, seperti tin solder, tin solder powder, hingga tin chemical yang sudah dipasarkan ke mancanegara. Kapasitas produksinya pun terus ditingkatkan seiring tingginya kebutuhan global.
Langkah hilirisasi ini sejalan dengan program Asta Cita Presiden Prabowo yang menekankan pengurangan ekspor mineral mentah serta peningkatan ekspor produk bernilai tambah.
Selain memperkuat nilai ekonomi, timah juga memiliki peran penting dalam mendukung perkembangan sektor teknologi, energi, dan manufaktur. Karena itu, PT Timah turut mengembangkan mineral ikutan, termasuk rare earth element (REE), yang menjadi salah satu material kunci untuk transisi energi.
REE dibutuhkan dalam berbagai industri berteknologi tinggi, mulai dari pembuatan semikonduktor, turbin angin, kendaraan listrik, hingga peralatan pertahanan. Untuk itu, PT Timah kini sedang membangun Pilot Plant RE(OH) di Tanjung Ular, Bangka Barat, sebagai langkah awal pengembangan REE di Indonesia.
Dukungan juga datang dari Menteri Pendidikan Tinggi, Teknologi, dan Sains (Mendiktisaintek), Prof. Brian Yuliarto, Ph.D. Ia menegaskan pihaknya akan menggandeng perguruan tinggi dan lembaga riset untuk memperkuat penelitian pengolahan REE.
“Kita akan fokus pada penelitian dan pembangunan pilot plant. Saya mengapresiasi langkah PT Timah yang proaktif dan terbuka untuk berkolaborasi,” ujarnya.
Dengan riset yang berkesinambungan, pengembangan mineral ikutan diyakini akan menjadi kekuatan baru bagi kemandirian industri nasional sekaligus memperkuat peran Indonesia dalam rantai pasok global.
Momentum peringatan Hari Pertambangan dan Energi Nasional turut dimanfaatkan PT Timah untuk menegaskan komitmennya dalam mendukung agenda hilirisasi nasional.
“PT Timah terus memperkuat hilirisasi timah dan pengembangan REE agar manfaat strategisnya dapat lebih optimal bagi bangsa,” jelas Corporate Secretary PT Timah Tbk, Rendi Kurniawan.
Rendi menambahkan, timah merupakan bahan penting dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan, termasuk baterai kendaraan listrik, panel surya, serta penyimpanan energi. Dengan hilirisasi, Indonesia tidak hanya memperkuat posisinya sebagai produsen utama timah dunia, tetapi juga sebagai pemain penting dalam ekosistem energi baru terbarukan.
“Hilirisasi harus berjalan seiring dengan praktik pertambangan berkelanjutan. Reklamasi lahan serta pemberdayaan masyarakat menjadi bagian penting dalam menciptakan ekosistem tambang yang berwawasan lingkungan,” tambahnya.
Ia menutup dengan pesan bahwa peringatan Hari Pertambangan menjadi refleksi agar pengelolaan sumber daya mineral dapat memberi manfaat besar bagi masyarakat, bangsa, dan negara, tanpa mengabaikan aspek keberlanjutan lingkungan.
Dengan komitmen hilirisasi, pengembangan mineral ikutan, serta praktik pertambangan berkelanjutan, PT Timah optimis mampu memberikan kontribusi lebih besar bagi pembangunan nasional.