Langkah Antisipasi Pelindo IV Urai Antrian Kapal Tongkang di Sungai Mahakam

Laporan jurnalis Ibrahim

Posberitanasional.com, 29/12/19, MAKASSAR – Manajemen PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) telah melakukan beberapa langkah antisipasi sebagai upaya untuk mengurai antrian kapal tongkang yang membawa batubara di Sungai Mahakam.

Direktur Utama PT Pelindo IV, Farid Padang mengatakan saat ini pihaknya sudah menyiapkan personil pandu yang standby selama 24 jam dengan sistem 3 shift serta penambahan sarana kapal tunda.

“Yakni 2 unit di Jembatan Mahulu, 3 di Jembatan Mahakam dan 2 di Jembatan Mahkota Dua, serta 1 unit di Pelabuhan Palaran, dengan pola operasional memerhatikan kondisi pasang surut air di Sungai Mahakam,” jelas Farid.

Selain itu, pihaknya juga telah menambah 1 unit armada kapal tunda khusus di Jembatan Mahakam, sehingga total menjadi 3 unit karena selama ini sudah ada 2 unit yang standby.

Farid menuturkan bahwa setiap Desember hingga Februari merupakan puncak musim penghujan, dimana frekuensi hujan pada bulan tersebut sangat tinggi menyebabkan terjadi banjir di hulu Sungai Mahakam dan meningkatkan tinggi air sungai.

“Karena hal tersebut, kapal yang biasanya menunggu jadwal pasang untuk turun ke muara dapat memanfaatkan naiknya air sungai akibat banjir hulu dan membuat kapal bersamaan turun menuju muara,” terangnya.

Dari tongkang yang turun ke muara tersebut lanjut Farid, ada yang langsung menuju kemuara namun ada pula yang masih bertambat sementara di perairan Harapan Baru sambil menunggu mother vessel tiba. Pola ini diambil karena memanfaatkan kondisi banjir hulu tersebut dari pada menunggu jadwal air pasang di hulu sungai.

PT Pelindo IV katanya sudah melakukan pelayanan penundaan pada kolong Jembatan Mahakam berdasarkan jadwal pengolongan naik dan turun yang telah dibuat, mengacu pada Surat Edaran KSOP nomor UM.003/15/11/KSOP.SMD-2012 tanggal 28 November 2012 tentang Ketentuan Berlayar Pada Alur Pelayaran Di Kolong Jembatan Mahakam, Samarinda.

Pada 13 Desember 2019 sempat terjadi antrian panjang ponton naik ke hulu yang akan melewati kolong Jembatan Mahakam dan para agent melalui Asosiasi Pemilik Pelayaran Nasional Indonesia atau INSA, telah menyampaikan komplain.

Farid menjelaskan bahwa menanggapi komplain dari INSA, maka personil pandu Pelindo IV segera melakukan pemanduan dan penundaan untuk kapal naik ke hulu yang berjumlah 63 armada ponton serta kapal turun ke muara sebanyak 36 armada ponton, sehingga total yang terlayani sebanyak 99 armada ponton dan seluruhnya telah berhasil dilayani dengan baik.

“Dan kami [Pelindo IV] telah menyurat ke KSOP terkait usulan penghapusan penjadwalan kegiatan pemanduan yang sebelumnya diatur pada Surat Edaran KSOP agar waktu pelayanan pemanduan dapat lebih panjang melalui surat nomor 12/KB.003/12/SMD-2019 tanggal 13 Desember 2019 perihal Laporan Pelaksanaan Penundaan di Kolong Jembatan Mahakam,” bebernya.

Menurutnya, jarak antar tiang Jembatan Mahakam selebar 80 meter dan hanya dapat dilalui oleh 1 ponton saja secara bergantian dan saat ini terdapat fender pengaman kaki kiri jembatan yang mengurangi alur pelayaran -11 meter (minus sebelas meter), sehingga alur pelayaran menjadi 69 meter saja.

“Hal ini menyebabkan perlunya kehati-hatian dalam pelayanan pemanduan. Pemerintah daerah juga merencanakan pembangunan fender kaki kanan jembatan yang akan mengurangi alur pelayaran menjadi 58 meter saja,” tukas Farid.

Corporate Secretary PT Pelindo IV (Persero) I M. Herdianta G.