Laporan jurnalis Ibrahim
Posberitanasional.com, 6/2/2020, PANGKALPINANG – Kantor Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menerima kunjungan para Dosen Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang dan juga panitia dalam rangka koordinasi rencana kegiatan seminar dan Workshop Disaster Nursing Management Peran Perawat Pada Fase Cepat Tanggap dan Recovery dalam Kejadian Bencana, giat akan berlangsung selama tiga hari diikuti sedikitnya 165 orang peserta. Kamis 6/2/2020.
Foto : Kepala Pelaksana BPBD Prov. Kep. Babel Mikron Antariksa, A.Ks.,M.Si. Kamis 6/2 (BAIM).
Hadir dalam kegiatan tersebut dari Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang antara lain, Nurhayati, M.Kes selaku Sekertaris Jurusan Keperawatan; Ns. Tajudin, MM selaku Ketua Panitia kegiatan; Nekka Juliani, S.Kep selaku sekretaris Panitia kegiatan; Ns. A.Kadir, SST., M.Kes selaku panitia seksi acara; dan Ns. Syafrina Arbaani Dj, S.Kep selaku panitia seksi konsumsi.
Dalam kunjungan tersebut diterima langsung oleh Kepala Pelaksana BPBD Prov. Kep. Babel Mikron Antariksa, A.Ks.,M.Si., didampingi Kabid Kedaruratan dan Logistik, Aswind, S.Sos., di ruang kerjanya.
Kepala Pelaksana BPBD Prov. Kep. Babel Mikron Antariksa, A.Ks.,M.Si., mengatakan, “sangat berimakasih atas kunjungan dan koordinasi kegiatan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang mengajak pihak BPBD untuk bergabung memberikan praktek-praktek kebencanaan dalam seminar dan Workshop Disaster Nursing Management, Peran Perawat Pada Fase Cepat Tanggap dan Recovery dalam Kejadian Bencana,” ucapnya.
Mikron melanjutkan, “Pihak BPBD siap untuk membantu simulasi bencana apa saja, contoh bencana gempa, maka dibantu dibuatkan jalur evakuasi di gedung bisa juga latihan mitigasi, sehingga ketika terjadi bencana, para pegawai dan mahasiswa sudah hafal jalur evakuasinya,
sedangkan untuk kedaruratan, simulasinya akan disesuaikan dengan materi yang diterima oleh mahasiswa contoh materi BHD (Bantuan Hidup Dasar), BPBD lebih ke pengurangan risiko sementara perawat fokusnya pada korban bencananya,” terangnya.
Lanjut dikatakan mikron, “kalau untuk di Perguruan Tinggi sebaiknya di pra bencananya, kita berikan pengetahuan kepada masyarakat bagaimana mencegahnya dan apa akibatnya, contoh kerusakan lingkungan karena hal itu belum ada yang menyentuh kegiatan tersebut. Berharap kepada peserta nantinya minimal 30% dari peserta tersebut paham atas penanganan bencana karena ketika 5-6 detik terjadi bencana saat itu banyak yang hanya terdiam dan tidak tau mau berbuat apa,” ungkapnya.
Ketua jurusan keperawatan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Akhirat, S.KM.,M.Si., diwakili oleh Nurhayati, SKM.,M.Kes., selaku Sekertaris Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang kepada awak media Posberitanasional.com mengatakan, “kegiatan yang akan berlangsung selama 3 hari ini tanggal 12-14 Maret 2020, melibatkan sedikitnya 165 orang peserta Simulasi dan evakuasi korban bencana, mudah-mudahan kegiatan nantinya berjalan lancar tanpa ada hambatan,” ucapnya.
Ditambahkannya, hasil Koordinasi kami tidak sampai disini, Poltekkes Pangkalpinang akan ada pelaksanaan pengabdian masyarakat Program Kemitraan Wilayah. Dimana program ini harus ada kerja sama Poltekkes dengan pemerintah, baik itu sharing budget maupun sharing kegiatan dengan Pemerintah dalam hal ini BPBD,” jelasnya.