Janjian dengan Polwan Cantik yang Nyamar Jadi Pembeli, Bos Narkoba Akhirnya Takluk di Hotel

Laporan Redaksi

Jakarta –  Ada banyak trik untuk melakukan penyamaran, yang dilakukan polisi untuk menangkap penjahat

Seperti yang dilakukan Bripka Yosia Primi Wahyudi (23) polwan cantik satu ini yang sukses melakukan penyamaran.

Meski terlihat anggun, sopan dan lugu, polisi cantik ini pernah menggagalkan penyelundupan narkoba, bahkan menggrebek pabrik ganja.

Bripka Yosia berhasi; memasang ‘jebakan cantik’ sehingga bos pabrik narkoba akhirnya bisa takluk.

Sosok polisi wanita ini memang terkenal karena kerap mengungkap kasus narkoba.

Dia berani mengambil keputusan, melakukan penyamaran berisiko tinggi yang mengancam nyawa.

Ingin tahu sosok polwan cantik ini dan aksinya?

Bripka Yosia menjadi andalan tim reserse narkoba Metro Polres Jakarta Pusat dalam mengungkap kasus narkoba.

Saat awak media menemui di ruang reserse narkoba Polres Jakarta Pusat, wanita kelahiran Bojonegoro ini menceritakan pengalaman.

Dia bercerita suka duka selama dua tahun menjadi tim pengungkap kasus narkoba.

Wanita berusia 23 tahun ini menceritakan pengalaman kala dirinya menggerebek pabrik produksi ganja yang dikemas menjadi liquid pada Juli 2019 lalu.

Menurut dia, tak mudah untuk mengungkap kasus narkoba.

Yosia sendiri harus mencari informasi ke berbagai pihak untuk mendapatkan informasi itu.

“Tidak bisa kami (lakukan) penangkapan itu berjalan sehari atau dua hari untuk pengungkapan. Harus sampai beberapa minggu baru keungkap,” kata Yosia beberapa waktu lalu.

Pancingan pakai IG

Awalnya dibuatlah rencana penyamaran untuk mengungkap kasus narkoba

Bahkan, untuk mengungkap kasus itu, Yosia harus menyamar sebagai pembeli ganja.

Saat itu, Yosia menggunakan akun Instagram-nya untuk mengincar pemilik pabrik produksi ganja bermodus liquid vape.

Dari situ semuanya dimulai.

“Saya jadi pembeli, lalu alibinya saya pesan dan kemudian saya kepo gitu cari tahu di mana pabrik liquid,” katanya.

Akhirnya, Yosia dan pemilik pabrik mengatur janji bertemu di tempat pembuatan ganja liquid vape di kawasan Jakarta Timur.

Ternyata, bukan hanya satu dua kasus yang diungkap Bripka Yosia.

Selain mengungkap pabrik produk ganja, Yosia juga mengaku pernah terlibat menangkap sepasang suami istri dari Nigeria yang saat itu hendak menyelundupkan sabu seberat 2,6 Kg.

Mengikuti hingga apartemen

Bripka Yosia mengikuti pasangan suami istri ini mulai dari Bandara Soekarno Hatta hingga penginapannya di Apartemen Kelapa Gading.

Kemudian sang istri ditangkap lebih dahulu.

Karena istri sang pengedar sabu sudah ditangkap, tim buru sergap mencari suami yang bersangkutan di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat.

Untuk mengikuti gerak-gerik pelaku itu, Yosia pun menginap di hotel tempat di mana sasarannya hendak diciduk.

Terjebak di toilet

Berbagai aksi dilakukan Yosia di hotel tersebut.

Dia menyelinap ke toilet di kamar pelaku selama seharian.

Itu gara-gara pelaku urung keluar dari kamarnya.

Sebagai manusia biasa, Yosia kala itu sempat mengkhawatirkan keselamatan dirinya.

“Saya kekurung. Takut sebenarnya, takut ketahuan. Pokoknya saya takut mati di situ karena yang saya tangkap bukan orang biasa,” kata Yosia.

Benar saja, Yosia nyaris kepergok di tempat persembunyiannya.

Namun, pelaku mencoba kabur dari hotel hingga akhirnya ditembak mati petugas kepolisian.

Menjadi seorang anggota polisi harus sigap ketika ditugaskan mengungkap suatu masalah.

Bahkan, wajib tak kenal lelah. Ia tak pernah mengeluh meski dirinya harus bergadang demi mengungkap suatu kasus narkoba.

“Saya punya tanggung jawab untuk mengungkap kasus narkoba ya misalnya, ya itu harus saya jalani dengan senang. Toh juga ini passion saya,” kata Yosia.

Apa harapan Yosia?

Dengan menangkap pengedar dan mengungkap kasus narkoba, ia berharap pendistribusian narkoba ke masyarakat semakin berkurang.

“Saya selalu bayangin jika itu menyasar (kasus narkoba) itu ke keluarga atau ke teman saya. Saya tidak akan sanggup lihatnya, maka saya akan terus tangkap para pengedar itu,” tuturnya.

Polwan pulang pagi pakai baju seksi

Kisah undercover juga dihimpun Tribunnews dari netizen yang bertutur tentang penyamaran polwan cantik.

Akun bernama Tiwi Puspita Sari satu di antaranya.

Ia cerita tentang polwan yang tak lain tetangganya.

Tiwi bertutur tetangganya melakukan penyamaran total untuk menangkap penjahat.

Polwan tersebut sampai harus lapor ketua RT tempat tinggalnya.

“Itu supaya tidak terjadi tak salah paham akibat penyamaran tersebut,” tulisnya.

Si ketua RT kemungkinan telah berkomitmen untuk tidak membocorkan penyamaran polwan cantik tersebut.

“Ada tetangga yang jadi polwan. Memang totalitas banget kalau lagi menyamar.

Sampe kadang beliau harus konfirmasi ke pak RT karna akan menyamar menjadi PSK untuk beberapa hari.

Pulang subuh pake pakean seksi juga.

Salut lah semoga untuk kasus yang lain cekap tanggap seperti ini.

Dan lagi jika yang menjadi korban dari kalangan kebawah.

Semoga perlakuannya akan sama,” tulis Tiwi.

Cerita lain dari akun Facebook dengan nama Vita Kurnia Fahrianti.

Seperti diketahui polisi dikenal dengan potongan rambut cepak dan rapi namun ia pernah menjumpai hal yang tak disangka.

“Aku sendiri juga salut sama penyamaran bapak polisi, hebat sekali , aku kira yang gondrong pake kalung rante itu preman ternyata intel nya polisi,” imbuh Vita.

Akun lain dengan nama Elang Jajo menulis tebakan penyamaran polisi saat meringkus Ius Pane.

“Nyamar jadi pemulung y pak….” tulisnya.

Itulah aksi penyamaran polwan cantik di Indonesia yang berisiko tinggi. (Artikel ini telah tayangkan oleh sumber)