Penutupan Dikmaba TNI AD Wanita TA. 2019 Tampilkan Demonstrasi Bela Diri Militer

Laporan jurnalis Ibrahim

Posberitanasional.com, 22/2/2020, Lembang – Bertempat di Lapangan Upacara Pusdikkowad Kodiklat TNI AD, sebanyak 156  Prajurit Dikmaba TNI AD Wanita TA. 2019 dinyatakan lulus untuk mengikuti upacara penutupan dan pengambilan sumpah Prajurit, pada upacara tersebut dipimpin oleh Wakil Komandan Kodiklat TNI AD, Mayor Jenderal TNI Eka Wiharsa. Sabtu (22/2).

Dalam amanat Dankodiklatad, Letjen TNI AM. Putranto, S.Sos yang dibacakan oleh Wadan Kodiklatad bahwa menjadi prajurit Kowad merupakan salah satu wujud pengabdian kepada bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia. “Dengan telah dilantiknya kalian menjadi Prajurit Kowad hendaknya dapat menjaga sikap mental dan   kepribadian   diri    sebagai    sosok Prajurit TNI AD. Selanjutnya  pupuk  jiwa  korsa, dan pelihara disiplin selama kalian bertugas,” tegasnya.

Wadan Kodiklatad menambahkan di masa mendatang, tuntutan tugas akan semakin penuh tantangan. “Jangan cepat berpuas diri karena ilmu pengetahuan dan keterampilan yang telah diperoleh  di lembaga  pendidikan ini,  masih merupakan bekal dasar yang perlu terus ditingkatkan dan dikembangkan,” tuturnya.

Acara penutupan pendidikan diawali dengan upacara pengambilan Sumpah Prajurit dan dilanjutkan dengan demonstrasi yang merupakan kolaborasi antara Rampak Gendang, Bela Diri Militer (BDM) dan Seni Tari.

Dalam penyelenggaraan Dikmaba TNI AD Wanita TA. 2019 yang berhasil meraih prestasi sebagai siswa terbaik adalah Serda (K) Hasni Kalidupa asal Kodam XVI/Pattimura, urutan kedua Serda (K) Maulidya asal Kodam IV/Diponegoro, dan urutan ketiga Serda (K) Silvia Pebrina asal Kodam I/Bukit Barisan.

Ditemui usai acara, Serda (K) Hasni menyampaikan bahwa dirinya sangat bersyukur dapat menyelesaikan pendidikan dan mendapatkan predikat sebagai siswa terbaik. “Begitu banyak pelajaran dan ilmu yang saya dapatkan selama belajar dan berlatih di Pusdikowad, semoga saya dapat menerapkannya kelak ketika sudah berdinas di Polisi Militer TNI AD,” ujarnya.

Orang tua Hasni juga merasakan kebahagiaan melihat anak tercinta berhasil menjadi siswa terbaik. “Saya sangat bahagia melihat anak saya lulus dan jadi tentara,” ujar sang ibu. Saat ditanya tentang tempat penugasan Hasni, ” Anak saya siap ditempatkan dimana saja”, ungkapnya.

Orang tua Hasni sendiri berasal dari keluarga sederhana. Ayahnya bekerja serabutan, sebagai buruh bangunan dan buruh tani, sedangkan ibunya adalah seorang pembuat roti.

Turut hadir dalam acara ini Para Danpussen, Inspektur, para Direktur Kodiklatad, Para Direktur Kecabangan, Dansecapa AD, Danpoltekad, para Komandan Pusdik jajaran Kodiklatad dan tamu undangan lainnya. (Penerangan Kodiklatad)