Ortizan Yumte Meminta segera Agar Tarik pasukan TNI dari wilayah Mare

Laporan Jurnalis : Onesimus Semunya

Maybrat, posberitanasional-mahasiswa Mare dikota studi Jhokya menolak dengan tegas Kehadiran Tentara Nasional Indonesia (TNI) di wilayah Distrik Mare kabupaten Ahir Ahir ini

Ortizan Yumte Mahasiswa Mare

Hal tersebut disampaikan oleh Ortizan Yumte Mahasiswa Mare yang saat ini menempuh Pendidikan paska serjana (S 2) di kota studi Jogja itu menilai negara mana pun militer direkrut, dilatih, dan dipersiapkan untuk berperang secara profesional. Karena itu, negara wajib memenuhi semua aspek dalam membangun kekuatan untuk kesiapan TNI untuk menghadapi perang.
Menurut Ortizan Yumte ” Konsekuensinya, anggaran negara dialokasikan untuk memodernisasi alat utama sistem pertahanan.
Menurut UU NO 34 Tahun 2004 tentang Tentara Nasional Indonesia dalam Pasal 47 ayat 2 prajurit hanya dapat menduduki jabatan sipil setelah mengundurkan diri atau pensiun dari dinas aktif keprajuritan
Situasi dan kondisi akhir-akhir ini lagi memanas di wilayah Kabupaten Maybrat lebih khusus Distrik Mare.

Menurut Ortizan Yumte ” kehadiran pasukan anggota TNI yang berjumlah 14 orang yang diterjunkan di wilayah mare, hal ini membuat masyarakat menjadi resah dan takut dalam melakukan aktivitas sehari-harinya.
Masyarakat yang terdiri dari sembilan kampung yaitu, Kampug Suswa,Kombif, Seya,Waban, Rufases,Nauw Fasei Bakrabi,Sawo dan Mahos. Sementara ini masyarakat dalam kondisi yang tidak nyaman”ujar Ortizan Yumte melalui pesan washap, Senin (9/3/2020).

Menurut Ortizan Yumte”Diwilayah distrik Mare sebelum TNI berada disana situasi dan kondisi masyarakat diwilayah tersebut aman dan kondusif, aktivitas masyarakat berjalan seperti biasa.
Kehadiran TNI harus memberikan rasa nyaman kepada masyarakat, malah kehadiran mereka tidak memberikan rasa kenyamanan kepada masyarakat.

Ditambahkan Ortizan Yumte “diwilyah distrik Mare bukan daerah konflik contoh misalnya di papua lain seperti di Kabupaten Duga, bahkan di daerah lain yang masuk sona konflik wajar ketika negara menempatkan TNI.

Ortizan Yumte memulai Kehadiran TNI di wilayah Distrik Mare tidak melalui prosedur yang sesuai artinya bahwa harus ada pemberitahuan berupa surat dari Dandim, atau koramil yang berada di Distrik Ayamaru yang membawai wilayah mare atau surat dari pemerintah Kabupaten Maybrat kepada masyarakat,

Tidak ada alasan mendasar seperti diwilayah Mare ada ancaman berupa teror ataukah masyarakat setempat yang meminta harus ada TNI. Namun kahidarian aparat TNI disana tiba-tiba sehingga mengkagetkan masyarakat.

masyarakat juga mencurugaikan kehadiran TNI, tiba-tiba masuk mengajar di Sekolah tidak tanpa pemberitahuan kepada guru-guru dan setiap malam sekitar jam 11-12 TNI melakukan patroli, TNI selalu pantau pergerakan aktivitas masyarakat setiap hari.

Seperti yang ditulis bung Natalius Pigai Berepa waktu lalu beliu mengtakan,TNI harus memghormati kedigdayaan sipil sebagai pilar penting dalam reformasi. Maka, ketika TNI memasuki wilayah sipil, termasuk menjadi guru, seperti menggambarkan Papua berada dalam kubangan operasi militer. Tentu semua komunitas masyarakat sipil menolak tegas
apa yang dilakukan TNI itu sebenarnya bentuk teror terhadap warga yang berusaha menciptakan ketakutan, kengerian dan kekejaman oleh aparat TNI, sebab mereka menggunakan perangkat kekerasan seperti senjata.

Terorisme yangg dilakukan aparat tersebut semacam ancaman non tradisional yangg menggunakan tindakan kekerasan atau simbol kekerasan yangg melawan hukum dengan latar belakang politik atau sosial yangg dilakukan oleh kelompok atau golongan, termasuk negara secara sistematis dan terorganisir ditujukan kepada masyarakat dalam rangka menciptakan dampak psikologis,psikis terhadap kelompok masyarakat di wilayah mare Kabupaten Maybrat.

Ortizan Yumte minta kepada
Pemerintah Kabupaten Maybrat Segera Mengambil lankah yang kongrit guna menyelesaikan masalah ini.

Pihak DPRD Kabupaten Maybrat segera membentuk Tim untuk melakukan Investigasi di Wilyah Distrik Mare

Pemerintah Distrik Segera Berkordinasi Dengan Dandim dan Koramil yang terkait dan Segera Tarik Pasukan Organik Maupun Non Organik yang berada di Wilayah distrik Mare”tutup Ortizan Yumte.