Soal Virus Covid-19, Legeslator Maybrat Yonas Yewen Desak Tanah Papua Harus “Lockdown”

Laporan Jurnalis : Onesimus semunya

Maybrat, posberitanasional-Legeslator Maybrat dari Fraksi Partai NasDem Yonas Yewen mendesak Pemerintah Provinsi Papua dan Papua Barat seharusnya mengambil keputusan Lock down bukan himbauwan ataupun tuvel worning terkait Virus Corona atau Covid-19 di Tanah Papua.

” Kami desak kedua Pemerintah baik Papua dan Papua Barat segera Lock down di tanah Papua ” ungkap Yonas Yewen Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Maybrat melalui pesan singkat melalui via WhatsApp ke Media ini, Rabu (25/03/2020).

Menurutnya, Keputusan Lock down sebagai keputusan yang tempat dalam meminimalisir virus Corona atau Covid-19 di tanah Papua.

” ingatkan kita Papua dan PB harus selamatkan Nyawa Manusia yang ada di tanah Papua, Bukan kepentingan ekonomi bisnis (Ekbis) ataupun kepentingan Pemerintah Pusat Soal Virus China itu. Papua harus ambil keputusan Lock down kita mengacu UU No. 21 Tahun 2001 tentang Otsus Papua ” ungkapnya.

Lebih lanjut Politisi Muda Partai NasDem itu, Kedua Pimpinan Gubernur di tanah Papua mohon tutup untuk selamatkan Penduduk Papua dari virus Corona yang amat sangat berbahaya. Kita saksikan betapa negara negara barat yang memiliki kemampuan luar biasa dalam urusan kesehatan warga negaranya saja kewalahaan.

” kita liat di Negara Belanda minggu lalu yang ditest 1.135 positive kena virus Corona dan jumlah itu meningkat menjadi 3.631 dalam seminggu. Di Canada, istri Perdana Menteri saja kena wabah ini dan sedang dirawat di icu rumah sakit, di Iran Pejabat di Negara itu positif Virus Covid-19, Amerika Serikat, Israel dan negara di belahan dunia kewalahan menangani virus berbahaya itu, Belum Lagi di Indonesia Menteri, Walikota Dan Bupati di Jawa Barat positif Virus Covid-19, bagiamna kita bayangkan di tanah Papua yang minim alat kesehatan” ungkap mantan wartawan itu.

Kita berharap kedua Gubernur Papua dan Gubernur Papua Barat ambil keputusan secara tegas terkait Virus Corona atau Virus Covid-19 di Papua dan seharusnya tanah Papua ditutup atau Lock down.

” Pak Gubernur kedua Provinsi, Baik Papua dan Papua Barat, bagaimana pemerintah mementingkan kepentingan ekonomi daripada keselamatan jiwa manusia di Papua dan Indonesia” tutup Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Kabupaten Maybrat itu.