Ujian Nasional Seluruh Indonesia di Tiadakan, Disambut Baik Dikbud Kabupaten Belitung

Laporan jurnalis Abim

Posberitanasional.com. 02/05/2020 BELITUNG, TANJUNGPANDAN—Ujian Nasional (UN) tahun 2020 ini secara serentak seluruh Indonesia ditiadakan, maka opsi terakhir kelulusan disesuaikan dengan metode dari tiap-tiap tingkat sekolah didaerah Indonesia.

Sebagaimana yang diutarakan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Belitung Drs. Djunaidi, merujuk dari Surat Edaran Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2020, ditetapkan pada 24 Maret 2020 tentang Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19).
“Di teruskan dengan surat edaran Bupati berdasarkan hasil rapat kami, juga terkait edaran dari Menteri Pendidikan nomor 4 tahun 2020. terkait juga dengan tidak ada Ujian Nasional,” ujar Djunaidi, Rabu (29/04/2020) kemarin diruang kerjanya.

Metode Kelulusan Siswa
Lebih lanjut Djunaidi mengatakan, Ditiadakan Ujian Nasional (UN), sehubungan dengan penanganan situasi dan kondisi Covid-19, adanya anjuran untuk melakukan social dan physical distancing. “Selain itu, lantaran UN ditiadakan, maka opsi terakhir metode kelulusan siswa, dilakukan dengan metode yang diberikan pada masing-masing sekolah”, katanya dengan nada tegas.

“Kalau memang sampai pada waktunya kenaikan kelas tidak melaksanakan ujian maka prosesnya sama. Cuma tekniknya di atur oleh bidang guru masing-masing,” jelasnya.

Disamping itu Djunaidi menegaskan, diliburkannya anak sekolah sangat berpengaruh pada kualitas belajar mereka. Sebab menurutnya, kualitas belajar anak di Rumah dan di sekolah itu jauh berbeda.

Kecanggihan Tekhnologi Tidak Akan Mampu
“Jelas ini sangat pengaruh sekali, bagai mana pun anak didik tetap membutuhkan guru. Guru tidak bisa tergantikan oleh teknologi. Kecanggihan teknologi tidak akan mampu menggantikan kehadiran guru,” ujarnya.

Dari situasi dan kondisi seperti ini, DJunaidi mengimbau dan berharap banyak, agar para orang tua harus lebih memperhatikan dan peduli kepada anaknya dalam lingkungan keluarga dirumah.

“Kalau orang tua tidak memperhatikan dan peduli di rumah, anak akan bebas tidak belajar, karakternya pun bisa tidak terbentuk, sementara selama ini dengan gurunya sudah terbentuk,” himbauan dan harapannya selaku Kepala Dinas Dikbud Kabupaten Belitung.

Selain menghimbau dan berharap kepada orang tua murid, DJunaidi juga meminta siswa untuk tetap giat belajar dirumah.
“Tapi belajar dengan porsi jangan terlalu banyak membebankan siswa itu sendiri,” tambahnya lagi agar orang tua murid lebih memberi pemahaman dan kesadaran yang dalam pada anak-anaknya dirumah disituasi dan kondisi Covid-19 sekarang ini.

Melakukan Kegiatan Belajar
Selama sekolah diliburkan terkait pandemi corona, Djunaidi menegaskan, agar siswa tetap melakukan kegiatan belajar seperti biasa secara online.
Tapi bila siswa ingin belajar secara online, tidak memiliki sarana, maka guru tersebut akan membuat soal yang dia kirimkan.

“Berarti para guru tidak mewajibkan anak secara daring, memberikan tugas-tugas kepada murid di rumah,” tegasnya.

Mengatasi bila tidak semua murid bisa belajar secara online, lantaran keterbatasan jaringan internet dan alat elektronik, DJunaidi memberitahukan siswa bisa belajar menggunakan program TVRI dari murid PAUD hingga SMA.

“Dengan disuruh belajar dirumah, karena sudah ada Program yang disiarkan oleh TVRI setengah jam, tapi kembali lagi siswanya mau atau tidak, biasanya ketika siaran TVRI di rumah mereka, tidak ada,” tutur DJunaidi agar orangtua lebih mengarahkan dan mendampingi anak anaknya untuk lebih belajar di jam jam belajar dirumah jangan biarkan anak sibuk asyik sendiri dan bermain.

Bersinergi
“Di situasi dan Kondisi pandemi Covid-19 ini bukan suatu kendala dan problem para anak anak didik bersama guru dan orangtua untuk bersinergi agar anak didik dapat belajar mengajar dengan baik dan dinamis sampai situasi pandemi Covid-19 berakhir dan normal kembali belajar mengajar berlanjut kembali ke sekolah seperti biasanya”, harapannya tercapai dan diterima.☆@BIMdisiarkan oleh TVRI setengah jam, tapi kembali lagi siswanya mau atau tidak, biasanya ketika siaran TVRI di rumah mereka, tidak ada,” tutur DJunaidi agar orangtua lebih mengarahkan dan mendampingi anak anaknya untuk lebih belajar di jam jam belajar dirumah jangan biarkan anak sibuk asyik sendiri dan bermain.

Bersinergi
“Di situasi dan Kondisi pandemi Covid-19 ini bukan suatu kendala dan problem para anak anak didik bersama guru dan orangtua untuk bersinergi agar anak didik dapat belajar mengajar dengan baik dan dinamis sampai situasi pandemi Covid-19 berakhir dan normal kembali belajar mengajar berlanjut kembali ke sekolah seperti biasanya”, harapannya tercapai dan diterima.☆@BIM