Anggota DPRD Maybrat dapil Ayamaru dan yumasssesss jaring Asmara

Laporan Jurnalis : Onesimus semunya

Maybrat,posberitanasional-
Pandemi COVID-19 yang melanda dunia, termasuk Indonesia membuat aktivitas masyarakat nyaris terhenti, seiring dikeluarkannya protokol kesehatan oleh pemerintah, terkhusus phsycal distancing atau social ditancing.

Namun hal berbeda ditunjukan oleh 9 anggota DPRD kabupaten Maybrat yang nekat menjalankan reses ditengah social distancing dan keterpurukan ekonomi yang dialami masyarakat. Tanpa mempedulikan anjuran pemerintah, 9 anggota DPRD tetap nekat jalankan reses,dapil III Ayamaru raya dan Dapil IV yumasssesss yang dipusatkan di aula samubah Distrik Ayamaru, Jumat (8/5/2020).

 

Selaku ketua tim Reses pertama tahun 2020 Otniel Solossa kepada media ini mengatakan” kami melakukan penjagaan aspirasi
masyarakat (Asmara) terkait kepentingan pembangunan diberbagai sektor misalnya pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lainnya.
Masa reses merupakan masa di mana para anggota dewan bekerja di luar Gedung DPRD, menjumpai konstituen di daerah pemilihan (dapil) masing-masing.

Tujuan reses ini yakni menyerap dan menghimpun aspirasi dari masyarakat , kemudian dicatat dan dilakukan rekapitulasi dalam laporan hasil reses serta akan disampaikan kepada Pemerintah Daerah melalui Sidang Paripurna DPRD maybrat sebagai usulan dan masukan dalam Perencanaan RAPBD Perubahan Tahun Anggaran 2020 dan RAPBD Tahun Anggaran 2021 mendatang”ujar Otniel Solossa.
” banyak hal yang kami dapat dari masyarakat terkait dengan situasi tanggap darurat tahap pertama,kedua dan ketiga dikabupaten maybrat dalam situasi Penagan virus Corona (Covid-19) belum dijalankan oleh Pemda Maybrat dengan baik dan tepat sasaran.padahal APBD kabupaten Maybrat sudah mengalami pergeseran sebesar 50 % tetapi belum ada kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat dalam menghadapi situasi tanggap darurat.

Menurut Otniel Solossa”APBD kabupaten Maybrat sudah mengalami pergeseran sesuai dengan hasil rapat Tim anggaran eksekutif dengan legislatif,dan hasil rapat koordinasi dengan pemerintah daerah dan Dewan sesuai dengan alat kelengkapan dewan, dan juga hearing antara pihak eksekutif dan legislatif namun semua kebijakan tidak dijalankan dengan baik, dikabupaten maybrat untuk saja zona putih dalam situasi virus Corona (Covid-19), namun sangat disayangkan sampai saat ini belum ada Rapid test untuk metode skrining awal untuk mendeteksi antibodi, tidak ada dokter spesialis yang bisa menangani pasien yang positif Covid-19, rumah sakit yang memadai untuk penanganan pasien Covid-19,dan juga Alat kesehatan (alkes) bagi masyarakat itu belum dilakukan.
Nah terkait juga dengan logistik Sembako bahan makanan ( Bama) Pemda Maybrat pernah mambagikan sembako secara simbolik tingkat Distrik dan kampung perwakilan, sedangkan hampir kebanyakan kampung belum mendapatkan bantuan tersebut pada masa tanggap darurat pertama, kedua,dan ketiga ini.

Otniel Solossa berharap Pemda Maybrat segera mengambil langkah melakukan apa yang sudah ditetapkan dalam surat keputusan bersama itu kepada masyarakat, apabila hal itu tidak dilakukan maka rakyat pasti tidak percaya kepada pemerintah.

“Tugas pemerintah adalah mengurus dan melayani masyarakat, sesuai dengan pembukaan UUD 1945 bahwa Negara wajib melindungi warga negara Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia”tutup Otniel Solossa.

Reses yang dihadiri oleh anggota DPRD kabupaten Maybrat dari dapil III Ayamaru raya:
Ferdinando Solossa SE ketua DPRD maybrat,Otniel Solossa dari fraksi kedaulatan rakyat, Habel Howay, wakil ketua I DPRD maybrat,Jufri Sony Kambuaya, S.Hut,Naftali Kambu SH, ketua komisi A,Septinus Naa,SH.
Sedangkan anggota DPRD Dapil IV yumasssesss yang berkenaan hadir”Naftali Hara ketua fraksi Demokrat, Yonas Yewen,A.Md,Tek, ketua Fraksi Nasdem,dan Drs Matheus Basna,M.Si dari Fraksi Golkar.