Polsek Ayamaru Utara mediasi penyelesaian Pemalangan puskemas Mare

Laporan Jurnalis : Onesimus semunya

Maybrat, posberitanasional.com-Polsek Ayamaru utara mediasi penyelesaian Pemalang kantor puskesmas Mare pada tanggal 18 Juni 2020 yang dilakukan oleh Marius baru,Amk (Mantan kepala puskesmas Mare), Atas tidak terima akan pergantian jabatan Kepala puskesmas Mare, pertemuan tersebut yang dilaksanakan bertempat dipolsek Ayamaru utara, Sabtu (20/6/2020).

Foto Polsek Ayamaru Utara saat mediasi penyelesaian Pemalangan kantor puskesmas Mare kabupaten Maybrat, Sabtu (20/6/2020).

Kapolsek Ayamaru Utara”Aiptu Samsul Rijal Selaku Kasium Polsek ayamaru Utara dalam arahannya”Kami Polsek ayamaru Utara tidak bisa mengambil satu keputusan atas permasalahan ini.
Karena hal ini sebenarnya yang bisa mengambil keputusan adalah Bupati Maybrat atau kepala dinas kesehatan kabupaten Maybrat oleh karena itu apapun nantinya hasil mediasi kita hari ini kita akan tuangkan dalam berita acara sehingga kelanjutan masalah ini bisa di sampaikan kepada Bupati /Dinas kesehatan Kabupaten Maybrt terkait adanya pergantian antar waktu pejabat kepala puskesmas dari Marius Baru ,Amk (Kapus lama) kepada Ibu Martha Bame (Kapus yang baru )”ujarnya.

Sementara itu di tambahkan Naftali Hara Anggota DPRD Kabupaten Maybrat dari Fraksi partai Demokrat” intinyaPermasalah yang terjadi berawal dari adanya nota dinas dari Bupati maybrat terkait pergantian kepala puskesmas Mare yang mana Marius Bame,Amk (Kepala puskesmas lama) dan keluarga tidak diberitahukan terlebih dahulu atas adanya pergantian kapus Mare dan dengan tiba – tiba keluar nota dinas pergantian pejabat Kapus dan hal ini yang tidak bisa diterima oleh Marius Baru,Amk dan pihak keluarga serta kami minta kepada Polsek ayamaru Utara agar dapat menangani masalah ini karena
saya sebagai anggota DPRD tidak bisa menjamin sitkamtibmas yang ada di distrik mare induk dan dengan dasar ini lah saya membuat laporan ke Polsek ayamaru Utara sehingga saat ini kita berkumpul disini .

“Memang benar persoalan ini harus kita bawa terlebih dahulu kedinas kesehatan dan berlanjut kepada bupati maybrat untuk mengklarifikasi terkait nota dinas pergantian pejabat Kapus Mare agar pihak keluarga dari Marius baru,Amk (Kapus yang diganti) dapat mengerti dan memahami sehingga tidak menimbulkan kesalah pahaman yang berujung pada tindakan yang kita tidak inginkan seperti perkelahian , Pemalangan “tutup Naftali Hara.

Sementara itu kepala distrik Mare selatan Welem Fawan,S.Pd dan Distrik Mare Apia Sera,S.IP kepada media ini mengatakan”sebenarnya persoalan ini pertama kita harus tanyakan dahulu kepada kepala dinas kesehatan kabupaten Maybrat dengan alasan dan dasar apa sehingga kepala puskemas Mare (Marius Baru,Amk) diganti.

” Mari kita jujur apakah selama ini kita sudah bekerja dengan baik sesuai tugas dan tanggung jawab kita atas apa yang sudah di percayakan kepada kita sebagai perpanjangan tangan kepala daerah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat serta kami sebagai kepala distrik meminta kepada pihak keluarga dan masyarakat agar jangan bertindak semena mena dengan melakukan pemalangan kantor puskesmas karena puskesmas adalah pasilitas umum untuk pelayanan bagi masyarakat yang sakit ( berobat) jadi apabila ada permasalahan jangan bertindak semaunya selalu berkomunikasi dengan kami para kepala distrik mapun kepala kepala kampung yang ada”tuturnya.

perwakilan pihak keluarga mantan kepala puskesmas Mare , Simon Petrus Baru”Kami dari pihaak keluarga dari Marius Bame, Amk (Mantan kepala puskesmas Mare) sangat kecewa karena tidak ada pemberitahuan awal atas adanya pergantian Kapus Mare , Kami dari pihak keluarga hanya meminta penjelasan dari kadis kesehatan /Bupati Maybrat atas alasan dan dasar apa Marius Baru,Amk sebagai kepala puskesmas Mare diganti, Kalau memang ini adalah kebijakan bupati Maybrat silahkan kami dari pihak keluarga menerima tetapi harus diberitahukan terlebih dahulu bukan tiba tiba pemerintah daerah keluar nota dinas pergantian kapus hal ini kan membuat kami masyarakat yang ada dimare bisa saling menyalahkan dan saling berkelahi padahal kami masyarakat tidak tau apa apa .

“Kami minta kepada Polsek ayamaru Utara agar dalam pertemuan selanjutnya harus menghadirkan Kadis kesehatan untuk kami dari pihak keluarga bisa mendengarkan secara langsung alasan dan dasar apa sehingga terjadi pergantiaan kapus Mare secara tiba tiba “tutup Simon Petrus Baru.

Aiptu Samsul Rijal ( Kasium Polsek ayamaru Utara) kepada awak media ini ” Dari hasil mediasi tersebut belum ada hasil sehingga Akan dilanjutkan ke dinas kesehatan kabupaten maybrat untuk mediasi bersama kepala puskesmas Mare yang baru maupun yang lama,kedua kepala distrik Mare selatan dan Mare, Anggota DPRD kabupaten Maybrat Naftali Hara, pertemuan yang akan direncanakan pada hari Selasa tanggal 23 Juni 2020 bertempat di kantor dinas kesehatan kabupaten Maybrat”ujarnya.