PDAM Tak Fungsi-Warga Tampung Air Hujan DBD Menyerang

Laporan Jurnalis Ibrahim

Posberitanasional.com, 27/08/2020. PONGOK – Dimasa pandemi covid-19, daya beli masyarakat jadi menurun hingga warga Kecamatan pongok khususnya warga pulau Celagen mendapatkan sumber air bersih untuk dikosumsi terpaksa menampung air hujan. Baru-baru ini warga pulau Celagen dirundung kesedihan, 5 (lima) balita terserang wabah DBD, hal tersebut diketahui setelah tim awak media ini mendatangi pulau Celagen dan mewawancarai langsung kepala desa setempat, Rabu 26/8/2020.

Foto: Sumber Air PDAM yang tidak dapat didistribusikan didua pulau ( P. Pongok dan P. Celagen), Kamis 27/8/2020  (BAIM).

Kepala desa Celagen mengatakan, “kami di sini (P.Celagen.red) sangat mengharapkan PDAM segera difungsikan agar warga bisa terbantu dalam pemenuhan kebutuhan air minum, mengingat daya beli masyarakat menurun, untuk satu galon air kemasan isi ulang di pulau cukup mahal hingga alternatifnya warga menampung air hujan dan ternyata dampaknya sangat tidak baik, jadi tempat berkembang biaknya nyamuk dan baru-baru ini sudah 5 balita terserang DBD,” kata Kepala Desa Celagen M.Bahtiar

Foto: Tabung PDAM di Desa Pongok yang tidak berfungsi, Kamis 27/8/2020 ( BAIM).

“Berharap PDAM segera difungsikan agar kebutuhan air untuk dikosumsi masyrakat dapat terpenuhi dan warga tidak lagi menampung air hujan,” Harapnya.

Terpisah Yudi selaku kepala UPT PDAM Basel mengatakan, “PAM di kecamatan Pongok yang mengaliri dua pulau (P. Celagen dan P. Pongok) terkendala adanya kerusakan dan sudah kami inventarisir untuk diajukan dana perbaikan, hal tersebut sudah lama diajukan namun tidak pernah diACC dengan alasan keterbatasan APBD, namum kami tetap berharap mudah-mudahan 2021 bisa dieksekusi usulan kami (di ACC),” harap yudi

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Selatan (Supriyadi, S.KM.,MKM) saat dikonfirmasi adanya DBD di pulau Celagen mengatakan, “pihak Dinkes telah mengupayakan mendatangkan dokter spesial Obgyn dan Anak dalam rangka untuk pemerataan pelayanan kesehatan yang bermutu. Karena spesialis Obgyn dan Anak sekaligus cerita tentang persalinan yang bermutu.

“Untuk kasus DBD dilakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dulu, karena kuncinya sumber penularannya, sumber penyebabnya, air yang ada jentiknya itu dihabisin dulu. Karena kalau airnya tidak mau ditumpah, kan repot. Tidak dilarang untuk menampung air, silahkan menampung air tapi ditutup dan fogging itu upaya terakhir, untuk kasus 5 yang DBD kesemuanya balita telah ditangani dengan baik, 3 pasien DBD sudah sembuh dan 2 pasien DBD masih perawatan di RSUD Gadung.

“upaya lanjutan, tim Puskesmas sudah turun langsung dan mengedukasi ke warga kaitannya dengan gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) yang didampingi Babinsa dan Babinkamtibmas desa pongok.” imbuhnya.