Diduga Replanting Sawit, LIN DPD Babel Serap Keluhan Warga Adanya Hama Kumbang Tanduk Menyerang Pohon Kelapa

Laporan Tim

Posberitanasional.com, 17/9/2020, BELITUNG TIMUR- Sejumlah warga mengeluhkan tanaman kelapa mereka tidak lagi produktif alias punah lantaran diduga adanya kegiatan peremajaan (replanting) di lahan perkebunan PT Sahabat Mewah Makmur (SMM)/ANJ dekat kebun warga di lingkungan kecamatan setempat (Dendang). Oleh warga setempat kegiatan replanting justeru dianggap menimbulkan dampak negatif yang sangat besar terhadap tanaman pohon kelapa milik warga lantaran berakibat munculnya hewan pengganggu tanaman pohon kelapa atau disebut hama Kumbang Tanduk.

Hal tersebut diakui oleh tokoh masyarakat Desa Jangkang, Kecamatan Dendang. Zulman (65) saat ditemui tim Lembaga Investigasi Negara (LIN) Provinsi kepulauan Bangka Belitung (Babel) dan Tim awak media ini, Rabu (16/9/2020) di kediamannya.

Foto : Replanting (peremajaan) kebun sawit milik PT SMM di Kecamatan Dendang.

Zulman yang merupakan mantan kepala desa (Kades) Jangkang mengatakan, Kondisi sejumlah pohon kelapa miliknya itu mengalami kepunahan dan tak lagi produktif disebabkan adanya serangan hama Kumbang Tanduk akibat dampak dari kegiatan replanting di lahan kebun sawit milik PT SMM yang berada di Kecamatan Dendang” ucapnya.

Persoalan hama Kumbang Tanduk diakuinya memang menjadi musuh utama para petani pohon kelapa, benar-benar hama pengganggu tanaman pohon kelapa,” keluhnya.

“Dijelaskannya dalam satu pohon kelapa sawit bisa mencapai ratusan Kumbang Tanduk di dalamnya dan hama tersebut sudah menyerang tanaman pohon kelapa warga dam hingga saat ini persoalan hama Kumbang Tanduk ini tak kunjung tuntas,” keluhnya.

Foto : Pohon kelapa milik warga di Desa Jangkang yang rusak lantaran serangan hama Kumbang Tanduk.

Sampai sekarang belumlah ada titik terangnya. Inilah yang sangat kami sesalkan sampai sekarang masih berlarut-larut. Apa mesti menunggu kemarahan para warga memuncak?,” tanya dan kesal  Zulman.

Senada dikatakan Ki Masha (77) warga Dusun Asam Desa Jangkang “Kegiatan replanting kebun sawit oleh PT SMM tak sedikit menimbulkan kerugian berupa tanaman kelapa yang diserang hama Kumbang Tanduk, berkisar 400 batang pohon kelapa di kebun kini rusak dan mengalami kepunahan total.

“Jadi sekarang mau gimana lagi. Terpaksa sekarang saya berusaha dengan berkebun sayur. Padahal dari kebun kelapa itu justeru sebagai modal makan sehari-hari kami sekeluarga termasuk membiayai kuliah anak-anak,” tutur Ki Masha, Kamis (17/9/2020) siang.

Foto : TIM LIN Prov Babel bersama Wakil Bupati Belitung Timur baju putih mengenakan peci.

Selama ini sudah ratusan batang pohon kelapa miliknya mengalami kerusakan, kakek ini mengaku dari pohon kelapa itulah sumber pendapatan keluarganya untuk memproduksi minyak kelapa selanjutnya dijual demi memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari.

Sementara itu ketua kelompok tani di Dusun Air Asam Desa Jangkang, Ainal (52) pun mengharapkan agar persoalan keluhan sejumlah warga di dusunnya segera cepat ditanggapi pihak pemerintah daerah termasuk intansi terkait.

“Jangan sampai keresahan sejumlah para petani di dusun kami ini (Air Asam. red) nanti terjadi gerakan yang menimbulkan hal-hal yang tidak kita inginkan,” ungkap Ainal.

Keluhan warga lainpun dibenarkan oleh kepala dusun (Kadus) Air Asam, Sandri. Begitupula halnya dengan warga di Desa Dendang, Thamrin (62). Menurutnya akibat replanting di kebun sawit milik perusahaan perkebunan sawit PT SMM yang dekat dengan kebunnya itu justru saat ini sekitar 68 batang pohon kelapa miliknya kini punah,” keluh Thamrin.

Terkait permasalahan keluhan sejumlah warga di wilayah Kecamatan Dendang ini, Ketua LIN Babel yang telah mengutus Wakil Ketua, Sekretaris dan Anggota LIN Provinsi Babel untuk menyerap aspirasi masyrakat terkait adanya Hama Kumbang Tanduk menyerang petani Kelapa di Kabupaten Beltim (Belitung Timur).

Ryan A Prakasa selaku sekertaris mengaku pihaknya saat ini merasa prihatin terkait kejadian yang dialami oleh sejumlah warga dari berbagai desa di wilayah Kecamatan Dendang Beltim ini.

“Miris dengan kejadian dialami sejumlah warga di Kecamatan Dendang itu. Sebab sampai saat ini terkesan tak ada sama sekali solusi bagi masyarakat. Saya merasa sangat sedih jika memang kondisinya sebagaimana diungkapkan warga kepada kita (LIN Provinsi Babel — red),” kata Ryan.

Meski begitu, Ryan mengaku pihaknya berencana akan membawa persoalan keluhan sejumlah warga tersebut ke pihak pemerintah daerah termasuk intansi terkait guna mencari solusi untuk penyelesaian permasalahan tersebut.

“Nah jika memang dianggap perlu maka persoalan ini akan kami tindak lanjuti hingga ke Kementerian terkait bahkan ke ranah hukum apabila kami pandang perlu,” katanya.

Sebaliknya menurutnya persoalan keluhan masyarakat ini sesungguhnya tak begitu sulit untuk diselesaikan dengan baik, namun hal itu justeru kembali kepada niat pemerintah daerah setempat.

“Ya kembali ke pemerintah daerah mau diselesaikan seperti apa asalkan jangan ada pihak manapun yang dirugikan dalam kasus ini,” tegasnya.

Menurut Ryan saat ini informasi yang diperoleh tim LIN Provinsi Babel yakni menyebutkan jika perusahaan itu perusahaan perkebunan sawit itu (PT SMM) sampai saat ini masih berpendapat jika kejadian munculnya sekaligus terjadinya serangan hama Kumbang Tanduk terhadap tanaman pohon kelapa milik masyarakat di Kecamatan Dendang itu bukanlah akibat dampak dari kegiatan replanting perkebunan sawit PT SMM.

Sebaliknya informasi lainnya yang didapat pihaknya justeru pihak perusahaan ini siap untuk dilakukan penelitian oleh tim ahli guna membuktikan apakah hama Kumbang Tanduk itu memang berawal dari kegiatan replanting perkebunan sawit milik PT SMM.

“Ada baiknya jika yang melakukan penelitian itu dari pihak pemerintah daerah dan bukan sebaliknya. Sehingga keluhan masyarakat tersebut bisa terjawabkan dan masyarakat pun akhirnya memahami apa yang menjadi penyebab kejadian serangan hama Kumbang Tanduk itu,” tegasnya.

Tak cuma itu, bahkan tim LIN Provinsi Babel sendiri berhasil mengumpulkan sejumlah data jumlah masyarakat yang mengaku kerugian secara materi lantaran tanaman pohon kelapa warga saat ini mengalami kerusakan atau punah akibat diduga dampak dari kegiatan replanting oleh PT SMM.

Selain itu, Ryan pun menambahkan jika persoalan keluhan sejumlah warga di Kecamatan Dendang itu tak segera diselesaikan dengan baik hingga nantinya berujung kepada masyarakat yang dirugikan ia justeru mengkhawatirkan akan terjadi konflik berkepanjangan antara masyarakat dengan pihak perusahaan (PT SMM).

“Ini sangat vital jika persoalan keluhan sejumlah warga terkesan dibiarkan. Khawatir nantinya tak menutup kemungkinan timbul gejolak di masyarakat setempat. Terlebih lagi saat ini di Kabupaten Beltim mau menjelang pilkada 2020 maka daerah mesti menjaga situasi keamanan yang kondusif,” terang Ryan.

Usai Menyerap Aspirasi Warga, Tim LIN Langsung menemui Wakil Bupati Beltim kamis (17/9/2020) sore.

Bang A’an paggilan Akbrabnya, Mengaku jika permasalahan tersebut sudah diketahui pihak pemerintah daerah (Pemkab Beltim) temasuk dirinya mengaku sangat mengetahui permasalahan tersebut.

“Sampai saat ini kita masih mencari solusi guna penyelesaian yang terbaik dalam kasus itu. Namun berikan kami waktu untuk menyelesaikan masalah rumah tangga kami ini,” kata wakil Bupati Beltim Burhanudin.

Meski begitu pihak pemerintah daerah ditegaskanya sampai saat ini tetap memperhatikan keluhan masyarakat yang merasa dirugikan akibat serangan hama Kumbang Tanduk,”ucapnya.

Humas PT. SMM Brayan yang berhasil dikonfirmasi terkait hal keluhan masyarakat mengatakan, Baik pak. Terkait dengan isu ini perusahaan telah berupaya membantu melalui beberapa hal seperti Pemasangan feromon trap (jebakan kumbang) di beberapa desa untuk menangkap kumbang tanduk, Gerakan basmi kumbang tanduk, Gerakan bersama warga mengumpulkan kumbang tanduk di lahan-lahan masyarakat dan diberikan reward (rupiah) per Kg ke masyarakat yang berhasil mengumpulkan, Membweikan bantuan bibit kelapa kepada masyarakat, Bantuan solid kepada masyarakat untuk bercocok tanam, Pembagian leaflet informasi kumbang tanduk cara penanggulangannya.

Humas PT. SMM Brayan melanjutkan, Kami juga menyarankan agar masyarakat berupaya mengantisipasi berkembangnya kumbang tanduk di areal masyarakat dengan memusnahkan pokok tanaman jenis palmae (kelapa) yang telah mati sehingga media kumbang tanduk untuk berkembang tidak ada lagi,” Katanya.

Terkait dengan yang terdampak, warga kec dendang yang diisukan terdampak sebenarnya adalah karyawan perusahaan pak, pemasukan utama warga adalah karyawan perusahaan dan perkebunan sahang. Kelapa tidak pernah jadi komuditi utama dan andalan masyarakat Kec. Dendang. Yang paling getol diangkat adalah isu pak Masha yang memiliki kelapa 400 batang, kakau kita lihat lebih jauh kelapa pak masha sudah mencapai 50 tahun pak, sudah tidak produktif. Di kebun pak masha sendiri tidak hanya menanam kelapa tapi juga sahang dan tanaman buah lainnya.

Isu ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk kepentingan tertentu pak. Mohon agar dapat ditelusuri terlebih dahulu,” ungkap dan Pintanya.

Saat disinggung apakah Pihak perushaan pernah mengadakan pertemuan terkait hal tersebut?

Humas PT. SMM Brayan menjawab, Sudah pak, tahun 2019 kita sudah lakukan pertemuan dengan masyarakat dan media, tahun 2020 bulan 6 isu kembali diangkat dan sudah mereda dengan kegiatan yang kita lakukan. Mendekati Pilkada Beltim ini sepertinya isu ini hendak di hangatkan kembali sebagai komoditi politik pak,” ujarnya.

Terpisah kepala Dinas Pertanian Prov Babel, JUAIDI,SP.,MP., mengatakan, Nanti kita turunkan tim untuk mengecek pola dan intensitas serangan hama ini. Baru nanti kita siapkan upaya pengendaliannya.

Karena selama ini kami belum dapat laporan dari kabupaten, Nanti kami konfirmasi dulu upaya yang sudah dilakukan oleh Perusahaan dan Pemkab Beltim,” ucapnya.

https://www.posberitanasional.com/