kontributor : Firman Jaya Daeli
Surabaya, dalam kunjungan penulis di Jawa Timur (Jatim), dan khususnya sejumlah daerah (kota) di wilayah Jatim, dalam beberapa hari, pada bulan April dan Mei 2021. Ada sejumlah kegiatan yang dihadiri, dilaksanakan, dan diselesaikan selama perkunjungan. Salah satu kegiatan adalah ketika pertemuan diskusi berlangsung di kawasan Malang Raya, yaitu bersama dengan pimpinan salah satu Perguruan Tinggi, dengan sejumlah akademisi/intelektual/ilmuwan, juga pertemuan dengan Guru Besar. Pertemuan diskusi berintikan pada pengembangan akademik dan keilmuan bagi pemajuan Indonesia.
Kerangka umum dan konten dasar pertemuan diskusi, bermaterikan mengenai pengembangan kualitas manusia dan sumber daya, dan pemantapan sekaligus pembumian Nilai-Nilai ideologi Pancasila serta kedaulatan bangsa dan kemajuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kegiatan lain dalam perkunjungan di Jatim, berkaitan juga dengan sejumlah agenda sosial, budaya, ekonomi, keamanan, hukum, SDM, kemasyarakatan, kebangsaan, pembangunan daerah, dan lain-lain. Bertemu dan berdiskusi bersama dengan sejumlah elemen pergerakan civil society, pemuda dan mahasiswa, dengan media, dengan simpul dan sentra penelitian, pendidikan, kebudayaan.
Penulis bertemu dengan Kapolda Jatim, Irjen Pol. Nico Afinta, Selasa, 4 Mei 2021, di gedung Polda, Surabaya, Jatim. Penulis dan Kapolda Jatim berdiskusi secara garis besar dengan singkat mengenai situasi dan stabilitas keamanan, sistem dan kondisi pelayanan, keadaan dan perkembangan penegakan hukum dalam kerangka pembangunan Indonesia Maju.
Penulis yang juga mantan Komisi Politik dan Hukum DPR-RI dan Tim Perumus UU Pertahanan Negara, UU Kepolisian, UU Kejaksaan, UU Kehakiman, UU Pemerintahan Daerah, bertemu dan berdiskusi dalam kesempatan yang berbeda, bersama dengan mantan Kepala BNN Provinsi Jatim, Brigjen Pol. Purn. Idris Kadir.
Kebetulan Brigjen Pol. Purn. Idris Kadir adalah Perwira Siswa (Pasis) berpangkat Kompol saat mengikuti Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Dikreg Sespimmen) Lemdiklat Polri, tahun 2002, yang ketika itu Firman Jaya Daeli diundang oleh Kapolri dan Kepala Sespim Lemdiklat Polri untuk berceramah sebagai Dosen Tamu.
Figur Brigjen Pol. Purn. Idris Kadir saat itu satu angkatan dengan, antara lain : mantan Kapolri Jenderal Pol. Purn. Idham Azis, Wakil Kapolri Komjen Pol. Gatot Eddy Pramono, Kepala BNPT-RI Komjen Pol. Boy Rafli Amar, Kepala BNN-RI Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose, Kepala Baintelkam Polri Komjen Pol. Paulus Waterpauw, Wakil Kepala BSSN-RI Komjen Pol. Dharma Pongrekun, Kepala Lemdiklat Polri Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel, Sekretaris Utama BIN-RI Komjen Pol. Bambang Sunarwibowo, Sekjen Kementerian Kelautan dan Perikanan RI Komjen Pol. Purn. Antam Novambar, dan lain-lain.
Sehari sebelumnya, Penulis mengunjungi Sekolah Pascasarjana Universitas Airlangga (Unair). Juga setelah itu, Penulis bertemu dan berdiskusi lama bersama dengan akademisi, intelektual, dan cendekiawan terkemuka, Prof. Dr. Hotman Siahaan (Guru Besar Unair).
Bertemu dan berdiskusi dalam kesempatan lain bersama dengan Ketua DPRD Provinsi Jatim Kusnadi, di ruang kerja Ketua DPRD, gedung DPRD Jatim, di Surabaya, Jatim. Beberapa hari sebelumnya, Penulis bertemu dan berdiskusi bersama dengan Wakil Walikota Surabaya Armuji, yang berintikan pada posisi dan relasi Kota Surabaya dengan agenda pembangunan dan pemajuan daerah. Penulis sebagai Ketua Dewan Pembina Forum Kebangsaan Jatim bertemu dan berdiskusi juga bersama dengan komunitas dan jajaran Forum Kebangsaan Jatim (FKJ).
Kualitas NKRI berdiri tegak dan bergerak kuat secara demokratis dan humanis ketika mengandung dan berbasis pada sejumlah variabel terpenting dan berpengaruh. Salah satu di antaranya adalah variabel kualitas otonomi daerah. Juga variabel profesionalitas dan ideologitas kemanusiaan, kerakyatan, kebangsaan, dan kenegaraan dari penyelenggara negara di daerah-daerah. Kualitas, profesionalitas, dan ideologitas tersebut tentu harus senantiasa pada posisi untuk menumbuhkan dan meningkatkan bobot pelayanan publik dan pergerakan ekonomi di daerah secara maksimal dan optimum.
NKRI menjadi semakin utuh, kukuh, dan kuat secara demokratis dan humanis manakala keberadaannya dan kemajuannya merefleksikan dan menunjukkan kenyataan yang semakin berarti. Ada kebangkitan pembangunan daerah dan kebangkitan pengembangan masyarakat yang memiliki nilai tambah positif bagi kemanusiaan, keutuhan ciptaan, dan kerakyatan di daerah-daerah.
Perspektif pemikiran dan doktrin ideologis dari NKRI tersebut di atas, akan semakin mengarahkan dan menguatkan paket politik kebijakan dan agenda kinerja kegiatan terhadap nilai-nilai pembangunan dan pemajuan otonomi daerah dalam wadah dan bentuk NKRI yang berdaulat, kuat, demokratis, egaliter, solider, adil, makmur, dan sejahtera.
Komitmen kuat dan tekad bulat bersama masyarakat dan bangsa Indonesia untuk membangun dan memajukan daerah-daerah adalah tanggapan simbolik dan jawaban konkrit terhadap penguatan NKRI dan pembangunan Indonesia Maju.
Dengan demikian, kualitas otonomi daerah yang berbasis pada kemajuan daerah-daerah otonom, dan juga profesionalitas dan ideologitas penyelenggara negara yang berbasis pada pelayanan dan pengabdian, pada gilirannya menjadi penting, berpengaruh, dan menentukan.
Ada sejumlah daerah otonom di Indonesia dalam format sistem ketatanegaraan konstitusional, yang bertaraf setingkat provinsi, kabupaten dan kota. Kehadiran dan kebangkitan daerah-daerah tersebut sangat berpengaruh dan menentukan secara demokratis dan strategis terhadap kemajuan Indonesia.
Keberadaan dan kemajuan provinsi-provinsi di Indonesia dari aspek pemikiran dan pertimbangan sosiologis, ekonomis, historis, dan politis, pada dasarnya memiliki posisi strategis mendasar dan peran penting menentukan terhadap NKRI. Relevansi strategi dasar dan kebijakan makro penyelenggaraan kenegaraan dan pemerintahan nasional, menjadi sebuah dan serangkaian simpul strategis berpengaruh. Terutama menjadi dan merupakan pengarah, pemandu, pengendali tunggal dan otoritatif bagi daerah-daerah (provinsi).
Salah satu daerah provinsi di Indonesia adalah Jawa Timur (Jatim). Daerah Jatim adalah sebuah daerah otonom tingkat provinsi yang memiliki jumlah penduduk terbanyak di Indonesia. Juga merupakan kawasan yang memiliki posisi strategis dan peran berpengaruh apabila diletakkan dan ditumbuhkan dari sejumlah perspektif pemikiran dan pertimbangan.
Provinsi Jatim memiliki daerah otonom tingkat kabupaten dan kota yang terbanyak jumlahnya di Indonesia. Bahkan memiliki tingkat struktur pelayanan pemerintahan tingkat otonom di bawah kabupaten dan kota, dalam jumlah yang terbanyak.
Demikian juga kuantitas dan prosentase institusi pelayanan pemerintahan tingkat vertikal berikut strukturnya yang berada di Jatim, juga tergolong yang terbanyak jumlahnya. Keberadaan keanggotaan dalam wujud kepegawaian atau aparatur pelayanan pemerintahan, dalam jumlah yang terbanyak. Pemetaan ini tentu merefleksikan dan mengakibatkan berbagai perihal kegiatan pergerakan dan pelayanan yang strategis dan dinamis di Jatim.
Pemetaan struktur, kultur, instrumen materi demografi yang kuat, beragam, dan potensial semakin mengukuhkan Jatim sebagai kawasan penting dan strategis. Sosiologi kemasyarakatan dan sosiologi dari institusi pemerintahan otonom dan vertikal beserta unit pelayanan, yang berada dan bergerak di Jatim, juga semakin menumbuhkan pembangunan dan pemajuan Jatim.
Ada pergerakan dan pertumbuhan berbagai jasa pelayanan, perekonomian, investasi, industri, produksi, distribusi, transportasi, keuangan, UMKM dan koperasi, infrastrukrurisasi, dan lain-lain. Perspektif aspek geografi posisi letak dan geopolitik kawasan serta aspek historisitas, merupakan dan menjadi pemakna lain yang strategis dan berpengaruh yang melekat dan dimiliki Jatim.
Tentu masih ada lagi sejumlah sisi potensi, modal, dan kekuatan Jatim yang diperuntukkan dan diorientasikan bagi kebangkitan dan kemajuan masyarakat, bangsa, dan negara Indonesia. Berbagai perihal tersebut di atas, pada dasarnya mempersyaratkan atau memprasyarati adanya faktor-faktor mutlak dan standar untuk mengkondisikan, mendukung, mengoptimalkan, dan memaksimalkan sejumlah kegiatan. Ada kegiatan pengorganisasian, penyelenggaraan, penataan, pengelolaan, dan penggerakan yang dimiliki potensi, modal, dan kekuatan yang dimiliki.
Kualitas sistem keamanan dan stabilitas keamanan mesti selalu terbangun secara kondusif dan efektif. Kualitas peningkatan, pemudahan, dan percepatan perlindungan, pelayanan, dan pengayoman publik, harus senantiasa tumbuh dan dibudayakan.
Kualitas dan profesionalitas penegakan hukum, tentu berjalan menuju supremasi hukum untuk mendukung dan mendorong kemajuan pelayanan publik, pergerakan dan pertumbuhan ekonomi dan sentra-sentra dan simpul-simpul ekonomi secara keseluruhan.
Dalam kerangka pemahaman dan pengharapan tersebut maka posisi penting dan peran berarti dari institusi dan jajaran Polri bersama dengan institusi TNI beserta jajaran terkait lainnya, menjadi relevan, berpengaruh, dan menentukan.
Penulis dalam berbagai pertemuan dan diskusi bersama dengan beberapa Kapolda Jatim yang sebelum ini dan yang kini menjabat (Irjen Pol. Nico Afinta). Spritualitas atau jiwa semangat pertemuan diskusi tersebut, pada gilirannya Penulis mendapati pemberitahuan dan pengetahuan serta mengetahui informasi dan realisasi dari kinerja dan kepemimpinan Kapolda dan segenap jajaran Polri.
Intinya adalah kinerja dan kepemimpinan satuan wilayah Polri dan satuan kerja telah bertugas, bekerja, dan bergerak pada posisi mendukung dan mendorong sepenuhnya pembangunan Jatim dan pemajuan Indonesia. Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta, sebelum dan selama ini memiliki kualitas kinerja dan kepemimpinan yang berhasil dan berprestasi berdasarkan karir jabatan dan tugas yang dijalankan. Juga rekam jejak positif cemerlang serta jalur dan jenjang pengalaman yang luas, dinamis, kompleks, dan memadai. Menjalani dan mendalami sejumlah pendidikan dan pelatihan internal dan eksternal secara nasional (dalam negeri) dan internasional (luar negeri).
Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta, beberapa tahun sebelum ini, adalah Perwira Siswa (Pasis) berpangkat Kombes Polisi, mengikuti Pendidikan Reguler Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi (Dikreg Sespimti) Lemdiklat Polri, yang ketika itu Firman Jaya Daeli diundang oleh Kapolri dan Kepala Sespim Lemdiklat Polri untuk berceramah sebagai Dosen Tamu.
Figur Irjen Pol. Nico Afinta merupakan Pasis Dikreg Sespimti Lendiklat Polri, yang saat itu satu angkatan dengan, antara lain: Jaksa Agung Muda (JAM) Intelijen Kejaksaan Agung RI Sunarta (Pasis Tamu), Asisten Perencanaan (Asrena) Kapolri Irjen Pol. Wahyu Hadiningrat, dan lain-lain. Pasis Dikreg Sespimti Lemdiklat Polri ini adalah persyaratan standar sebagai pendidikan reguler bagi calon-calon jenderal (perwira tinggi) Polri yang tergolong level kategori pimpinan tinggi.
Jajaran Polri (Polda Jatim) di bawah kepemimpinan Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta, dan juga bersama dengan masyarakat, segenap jajaran TNI, Forkompimda, dan seluruh jajaran institusi terkait di Jatim, sudah dan senantiasa bergotongroyong melakukan dan mendukung kebijakan dan agenda percepatan pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19. Juga bergotongroyong melakukan dan mendukung kebijakan mendasar dan agenda terfokus pemulihan ekonomi regional.
Kapolda Jatim beserta segenap jajaran Polda bekerjasama dengan institusi terkait lainnya sudah mengantisipasi dan menginisiasi sejumlah hal penting dan mendesak demi untuk keamanan, kemudahan, dan kelancaran kegiatan masyarakat terutama dalam rangka Puasa selama Bulan Suci Ramadhan dan juga dalam rangka perayaan Lebaran di Jatim.
Jajaran legislatif (DPRD Provinsi Jatim) dan Pemerintah Daerah (Kota Surabaya), juga bertugas, bekerja, dan bergerak serius pada posisi sungguh-sungguh untuk mengorganisasikan, menggerakkan, dan memajukan kota Surabaya dan provinsi Jatim. Perspektif tersebut mengemuka, ketika Penulis bertemu dan berdiskusi bersama dengan Ketua DPRD Provinsi Jatim Kusnadi. Juga saat Penulis bertemu dan berdiskusi bersama dengan Wakil Walikota Surabaya Armuji.
Orientasi pengorganisasian, penggerakan, dan pemajuan tersebut diletakkan dan diarahkan dalam kerangka dan bagi pembumian intisari “Trisakti” yang otentik dan konkrit dengan jiwa semangat zaman yang dinamis dan kompleks, serta berdasarkan falsafah, dasar, dan ideologi Pancasila. Juga bertugas dan bertanggungjawab dalam rangka mewujudkan dan meningkatkan secara Bergotongroyong kualitas keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan Indonesia Raya “Merah Putih” dalam wadah NKRI dengan semboyan dan etos semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Atmosfir pembangunan Jatim dan pemajuan Indonesia, pada dasarnya bertumbuh kuat dan berkembang pesat di atas variabel kehadiran kualitas manusia dan sumber daya yang ada dan bertugas memimpin dan melayani di berbagai unit secara serius dengan komitmen tinggi. Juga variabel kapasitas kelembagaan dan institusi-institusi pelayanan pemerintahan. Tentu pula variabel profesionalitas dan integritas kepemimpinan dan keanggotaan di berbagai satuan kerja dan satuan wilayah. Variabel dukungan tokoh-tokoh berbagai komunitas dan lintasan serta situasi, kondisi, dan perkembangan masyarakat yang semakin inklusif, responsif, kompetitif, inovatif, kreatif, produktif.
Ada relevansi antara kualitas pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pelatihan dengan pembangunan dan pemajuan daerah. Kebudayaan dan sistem berkebudayaan semakin bersifat kondusif terhadap percepatan pembangunan dan pemajuan daerah. Formulasi dan artikukasi pembangunan, juga bermuatan sosiologis dan humanis yang berorientasi pada peningkatan dan penguatan kualitas manusia dan sumber daya. Ada sejumlah variabel strategis dan berpengaruh lainnya terhadap pembangunan dan pemajuan Jatim.
Ada peran penting dan menentukan dari kelembagaan negara ; institusi pemerintahan ; unit pelayanan publik dan jasa pelayanan lainnya ; jajaran politik, hukum, pertahanan, dan keamanan ; pranata kelembagaan keagamaan dan kepercayaan ; struktur, jejaring, dan massa kepartaian ; keorganisasian (organisasi kemasyarakatan, perkumpulan, yayasan), Ornop, NGO, LSM ; komunitas pebisnis, kalangan pengusaha, elemen UMKM dan Koperasi ; kalangan media massa, media publik, jurnalis ; kalangan pemimpin, penggerak, dan pekerja profesional di berbagai bidang dan satuan kerja ; pimpinan, penggerak, dan aktifis civil society, tokoh-tokoh karismatik, panutan, dan berpengaruh ; komunitas kebudayaan dan kesenian ; komunitas pendidikan, penelitian, dan pelatihan ; komunitas olahraga ; aktifis mahasiswa, pemuda, dan perempuan, dan lain-lain.
Ketika berlangsung pertemuan dialog Penulis bersama dengan komunitas dan jajaran Forum Kebangsaan Jatim (FKJ), terungkap dan terwacanakan mengenai bangunan pemikiran dan materi pengalaman relevan yang saling menguat dan memaknai dalam rangkaian utuh pembangunan dan pemajuan Provinsi Jatim. Rangkaian tersebut merupakan bagian utama dari pembangunan dan pemajuan Indonesia. Menurut Penulis yang juga merupakan Ketua Dewan Pembina Forum Kebangsaan Jatim (FKJ), perspektif inilah yang meletakkan dan menumbuhkan posisi dan peran dari Kebermaknaan Jawa Timur Dalam Pembangunan Indonesia Maju Dan Penguatan NKRI Berideologi Pancasila.
Jakarta, Indonesia, Rabu, 5 Mei 2021
“Salam Sehat, Salam Kemanusiaan, Salam Indonesia Maju”
*Penulis adalah Ketua Dewan Pembina Puspolkam Indonesia.