Wakil Bupati Bogor Kolaborasi dengan IPB Untuk Menciptakan Petani dan UKM Sejahtera dan Melek Teknologi

Laporan Jurnalis : Agus Chandra

BOGOR-POS BERITA NASIONAL
Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan berkolaborasi dengan Institute Pertanian Bogor (IPB) agar para petani dan Usaha Mikro dan Kecil (UMK) melek teknologi untuk meningkatkan kesejahteraannya. Itu diungkapkan Wakil Bupati Bogor dalam kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dengan tema “Sinergi dan Kolaborasi Program Mendukung Inklusi Keuangan Bagi Petani Milenial dan Usaha Mikro dan Kecil (UMK), di Alana Hotel Sentul Babakan Madang, Selasa (18/5).

Wakil Bupati Bogor, Iwan Setiawan menyatakan kesejahteraan para petani dan pelaku UMK di Kabupaten Bogor harus didukung dengan kemajuan teknologi dan permodalan perbankan, akan tetapi saat ini para petani masih percaya terhadap bantuan modal dari pinjaman para tengkulak daripada permodalan perbankan, padahal modal yang dipinjam dari tengkulak justru dapat menyulitkan mereka karena bunga yang cukup besar mencapai 20%. Akibatnya para petani tersandera oleh para tengkulak yang tidak memakai aturan perbankan.

“Melalui kegiatan ini kami ingin memastikan kepada masyarakat terutama para petani dan UMK akan maju dan sejahtera, bila mereka melek teknologi, memakai alat modern, dan pendanaan permodalannya dilakukan melalui perbankan. Saat ini Pemkab Bogor bekerjasama dengan bank yang saat ini membuat produk khusus petani yang dinamakan asuransi petani, tinggal dimanfaatkan saja oleh petani, ini harus dikampanyekan untuk menciptakan petani milenial yang melek teknologi,” tutur Wabup Bogor.

Wakil Bupati menambahkan saat ini Pemkab Bogor terus berupaya memajukan petani mulai dari asuransi petani, bantuan bibit, bantuan peralatan teknologi, dan lainnya, agar para petani tidak hanya mampu memproduksi tetapi juga bisa menjual dan terbebas dari jeratan para pemberi modal (tengkulak). “Disini kami hadir untuk mempelajari lebih detail permasalahan yang terjadi dikalangan petani agar dapat menjadi solusi dan menjadikan petani sejahtera sehingga icon petani sebagai orang kaya bisa terwujud seperti di Jepang,” tambahnya.

Menurut Iwan Setiawan, potensi pertanian di Kabupaten Bogor untuk sentra pertanian penghasil beras terbesar ada di Wilayah Bogor Timur, di Barat ada di Jasinga, Pamijahan, Tenjo. Bogor Timur juga menjadi salah satu penghasil kopi terbesar di Jawa Barat.

“Potensi ini harus kita dukung untuk meningkatkan perekonomian para petani, terlebih di kondisi pandemi Covid-19 seperti saat ini. Kita harus hadir jadi pahlawan untuk membantu para petani, saya berkomitmen akan berkolaborasi dengan berbagai pihak salah satunya IPB . Kita siap support baik itu sarana prasarana bila perlu ada anggaran pendampingan,” ungkapnya.

Lanjut Iwan, berkaitan dengan upaya peningkatan kesejahteraan para pelaku UMK di Kabupaten Bogor, Pemkab Bogor tahun 2020 telah memberikan Bantuan Sosial Tunai (BLT) kepada pelaku UMKM sebesar 5 juta rupiah untuk 1.966 pelaku usaha dalam mendukung keberlangsungan usaha UMKM melalui bantuan permodalan, agar dapat bertahan dan berkembang ditengah pandemi Covid-19. Juga bantuan sewa Ruko sebagai sarana memasarkan dan memperkenalkan berbagai produk UMKM dan pertanian Kabupaten Bogor kepada seluruh masyarakat.

“Selain bantuan sewa Ruko, kita juga himbau agar setiap pusat perbelanjaan (mall) yang ada di Kabupaten Bogor memfasilitasi para pelaku UMKM untuk memamerkan produknya. Ada di Aeon Mall, CCM, Cibinong Mall dan sejumlah mall lainnya, tujuannya untuk pameran, mengenalkan produk yang kita miliki,” tutup Iwan.

Selanjutnya, Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Nunung Nuryantono menambahkan, Kabupaten Bogor memiliki program Pancakarsa melalui kolaborasi dan kerjasama yang dikonsep melalui FGD, dirinya siap mendukung terhadap peningkatan kesejahteraan petani, pelaku UMKM dan terwujudnya program Pancakarsa di Kabupaten Bogor. Berbicara dengan inklusi keuangan tidak terlepas dari konteks bagaimana jadi salah satu bagian mendukung pembangunan daerah.

“Dengan cara kreatif inilah upaya kita untuk d