Laporan Alpian,Ricky
PANGKALPINANG – Dinamika penilaian lomba tak lepas dari istilah pro dan kontra. Itulah yang terjadi saat perlombaan orasi unjuk rasa yang digelar Polda Babel pada Bhay Park Polda Babel, Kamis (02/12/2021).
Pada saat diumumkannya para juara, salah satu tim tak terima atas putusan dewan juri. Mereka menganggap juri tidak fair dan transparan saat menilai para peserta yang mengikuti perlombaan.
“Menurut Agung Jurinya tidak fair dalam menilai. Pas TM juga jurinya tidak datang, gimana mau mengerti aturan lomba.”ucap Agung.
“Banyak penilaian yang menurut kami berbeda pada saat di TM-kan kemarin, sebagai contoh aturan pas TM, 1 tim yang terdiri dari 6 peserta berhak untuk menyuarakan orasinya, sedangkan pas dilaksanakannya lomba, jurinya menilai secara subjektif saja.” Lanjutnya.
“Sewaktu kami menanyakan soal transparansi nilai, jurinya juga tidak memberikan rekapan nilai dengan alasan sudah menjadi kesepakatan para dewan juri.” Pungkasnya.
Sedangkan, Mohammad Fachturrahman salah satu dewan juri lomba menuturkan, persoalan nilai tidak musti harus ditampilkan dan masing-masing nilai dipegang oleh juri.
“Rekap punya juri masing-masing dipegang juri, tidak mesti harus ditunjukan juga.” Tuturnya saat dihubungi via whatsapp.
“Kalo dalam perlombaan biasa ada yang puas atau protes, kalo belum siap kalah lomba ya jangan ikut dalam lomba.” Tutupnya.