Laporan Redaksi
Purbalingga – Sambil menyelam minum kopi kata pepatah, saat mudik lebaran enak juga turut mampir berwisata. Kali ini Redaksi Pos Berita Nasional saat melintas di Purbalingga ada satu yang unik saat melihat masjid yang ada di Purbalingga.
Masjid ini tidak seperti bangunan masjid pada umumnya, orang yang lewat mengira bangunan ini adalah sebuah klenteng karena warnanya yang merah cerah dengan dihiasi ornamen budaya Tionghoa yang megah.
Redaksi Pos Berita Nasional saat berfoto di depan Masjid Muhammad Cheng Hoo (2/05/2022).
Setelah diketahui dan mampir sejenak untuk menunaikan ibadah shalat magrib ternyata Masjid ini bernama Masjid Jami PITI Muhammad Cheng Hoo atau orang Purbalingga dan masyarakat di sekitarnya menyebutnya sebagai Masjid Cheng Hoo ini berada di JL. Purbalingga Bobotsari Desa Selaganggeng, Kec. Mrebet, Kab. Purbalingga, Jawa Tengah.
Nama asli Masjid Muhammad Cheng Hoo informasi didapat terinspirasi dari seorang mualaf saudagar muslim Tionghoa yang pada zaman dahulu sering berlabuh di beberapa tempat di Indonesia untuk berdagang dan menyebarkan agama Islam. Masjid Cheng Hoo di Purbalingga ini dibangun atas diinisiasi seorang mualaf keturunan Tionghoa yang bernama Thio Hawa Khong dan kemudian berganti nama Heri Susatyo. Masjid ini dibangun tahun 2004, tetapi lantaran keterbatasan dana, masjid baru siap digunakan di tahun 2011 lalu.
Muhammad Cheng Ho adalah seorang laksamana. Dia memimpin armada pelayaran besar yang terkenal. Ia adalah seorang panglima perang yang berasal dari Yunnan dan beragama Islam. Menurut sejarah yang ada, Laksamana Cheng Ho kerap mengadakan pelayaran ke berbagai wilayah, termasuk ke kawasan Asia Tenggara dan pernah mengukir jejak pelayaran pula di Nusantara.
Menurut sumber sejak awal pendirian, pesan toleransi dan keberagaman memang ditonjolkan. Itu dapat dibuktikan dengan arsitektur bangunan yang merupakan perpaduan lintas etnik dan bisa digunakan oleh masyarakat umum.
Arsitektur Masjid Cheng Hoo Purbalingga terlihat mengadopsi bentuk Masjid Cheng Hoo Surabaya. Namun, ada sejumlah modifikasi di dalamnya.
Bangunan Khas Tiongkok
Seperti masjid-masjid Muhammad Cheng Ho yang lainnya, bangunan ini juga memiliki desain dan arsitektur yang sangat khas. Berbeda dari masjid pada umumnya yang memiliki atap berupa kubah, Masjid Cheng Ho Purbalingga justru memiliki atap yang menyerupai pagoda segi delapan dan bertingkat-tingkat.
Warna merah terang dan kuning menjadi warna yang paling dominan, membuat masjid yang beralamat di Desa Selaganggeng, Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga ini semakin menyerupai kebanyakan kelenteng di Indonesia. Nampak tidak hanya itu, lampion-lampion yang tergantung di atap masjid juga semakin mengentalkan nuansa khas ala Tiongkok.
Saat ini Masjid Cheng Ho Purbalingga menjadi salah satu destinasi wisata religi yang ada di Purbalingga. Letaknya yang berada persis di tepi jalan utama Purbalingga-Bobotsari membuatnya tak pernah sepi dari pengunjung.
Masjid Cheng Hoo yang terletak di Desa Selaganggeng, Purbalingga, ini pun cukup mudah diakses lantaran hanya sekitar 8,5 kiloemeter dari Alun-alun kota Purbalingga. Letaknya pun strategis, berada di pinggir jalan utama antara Purbalingga menuju Pemalang.