TNI AL Tugaskan Marinir Bantu Evakuasi Korban Banjir di Pesawaran Lampung

Laporan Baim

Jalesveva Jayamahe,
Jakarta – Tingginya curah hujan di berbagai wilayah di Indonesia menyebabkan terjadinya bencana banjir di beberapa wilayah di antaranya di Lampung. Prajurit TNI Angkatan Laut (TNI AL), Brigif 4 Marinir yang bertugas wilayah Lampung segera diterjunkan ke lokasi untuk membantu evakuasi warga yang terdampak banjir. Kamis, (27/10) kemarin.

Setelah diguyur hujan selama 3 hari, debit air sungai Way Ratai Padang Cermin mengalami kenaikan dan menyebabkan banjir yang menggenangi rumah-rumah warga, sekolah-sekolah, dan pasar, serta melumpuhkan akses jalur utama Way Ratai. Jalur yang lumpuh yakni Padang Cermin menuju ke arah Kedondong dan ke arah Piabung.

Berdasarkan informasi dari BMKG, musim penghujan di bulan Oktober dengan curah hujan ± 10-20 mm dapat berpontesi mengakibatkan banjir dan genangan air di sejumlah daerah di wilayah Padang Cermin, Pesawaran, di antaranya dusun Banjarsari, Hayam, Rawa Tunggal, Durian dan Gayau. Tingginya curah hujan ditambah bersamaan dengan kondisi air laut pasang setinggi 1,2 meter pada pagi hari di Teluk Way Ratai berpotensi menyebabkan banjir di wilayah tersebut. Wilayah Padang Cermin rawan terkena banjir karena terletak di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Way Ratai.

Sementara itu, Komandan Brigif 4 Mar/BS Kolonel Marinir Harry Indarto telah memberikan perintah kepada seluruh prajuritnya, khususnya jajaran Siaga Bencana Marinir agar waspada dan siap siaga dalam menghadapi musim penghujan. “Sudah masuk musim penghujan dengan intensitas tinggi, semua Marinir yang tinggal bersama masyarakat agar menjadi mata dan telinga bagi satuan apabila ada perubahan cuaca dan alam yang signifikan. Laporkan kepada piket jaga agar Satuan Siaga cepat bertindak. Kesiapsiagaan kita dipertaruhkan,” ujarnya.

Dalam melaksanakan evakuasi warga yang terdampak banjir ini, Tim Siaga Banjir Brigif 4 Marinir/BS bekerja sama dengan Tim Basarnas dari Natar menggunakan Perahu Karet (PK) di titik-titik yang hingga saat ini masih mengalami rendaman air. Proses evakuasi korban banjir hingga saat ini masih terus berjalan, sampai dengan banjir sudah dinyatakan surut dan warga sudah terevakuasi.

Menyikapi perubahan cuaca saat memasuki musim penghujan akan berpotensi menimbulkan kerawanan tersendiri yaitu terjadinya bencana alam berupa banjir maupun tanah longsor, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono menekankan kepada seluruh jajaran agar selalu menjaga kepercayaan negara dan rakyat kepada TNI Angkatan Laut melalui kerja nyata yang bermanfaat bagi masyarakat dengan cepat tanggap dengan permasalahan masyarakat. TNI AL meningkatkan kewaspadaan untuk melaksanakan operasi kemanusiaan yang telah diamanatkan undang-undang yaitu tugas Operasi Militer Selain Perang (OMSP) utamanya penanggulangan bencana alam yang berpotensi terjadi diberbagai wilayah. (Dispenal)