Pasca Gempa di Cianjur, Tim Trail Kopassus Turun Bawa Bantuan Kepelosok

Laporan Baim

Cianjur – Komandan Jendral Kopassus, Mayor Jendral TNI Iwan Setiawan memerintahkan langsung kepada jajaran prajurit Kopassus untuk dapat menjangkau dan menembus setiap jengkal wilayah yang berdampak pasca terjadinya gempa bumi di wilayah Cianjur. Sabtu (26/11).

“Kehadiran Kopassus ini dilakukan karena adanya informasi bahwa tidak merata nya distribusi yang dilaksanakan selama ini, serta tidak tersentuhnya beberapa wilayah yang berada di pelosok Cianjur akibat akses jalan yang tidak memungkinkan untuk ditembus dengan kendaraan roda empat,” ucap Dankopassus.

Berangkat dari hal tersebut, Kopassus menyiapkan kelompok trail guna menembus keterbatasan yang dihadapi sehingga kehadiran Kopassus dapat dirasakan secara langsung dan nyata oleh para pengungsi yang terdampak di Cianjur. Kelompok trail Kopassus dilengkapi dengan bantuan yang nantinya akan diberikan kepada warga yang berada di pengungsian,”kata Danjenkopassus.

Berasal dari informasi yang didapatkan bahwa terdapat 2 titik lokasi pengungsian yang berada di Desa Ngalindrung dan Desa Galundra yang belum pernah mendapatkan bantuan logistik maupun kesehatan.

Kelompok Trail Kopassus dipimpin oleh Mayor Inf Hendis Asies bergerak menggunakan 10 unit motor trail dengan dilengkapi bantuan berupa 30 karung beras, 20 dus mie instant, air mineral, perlengkapan bayi, terpal, susu, selimut, dan perlengkapan lainnya. Kelompok Trail Kopassus juga membawa obat-obatan serta tim medis guna memberikan bantuan kesehatan kepada warga.

Cecep selaku Ketua RT dan penanggung jawab di posko tersebut mengatakan, jarak tempuh kurang lebih 10km dari Posko Kopassus serta melewati jalanan yang rusak dan terjal. Kelompok Trail Kopassus menuju titik pertama yang berada di Kampung Ngalindung, Desa Ngalindung, Kecamatan Cugenang,” tuturnya

Terdapat kurang lebih 600 jiwa berada di pengungsian tersebut dengan kondisi yang memprihatinkan. Disamping logistik yang terbatas, kondisi kesehatan di pengungsian tersebut juga banyak yang sakit.

“Alhamdulillah dengan adanya pasukan dari Kopassus yang hadir sehingga kami bisa mendapatkan logistik yang selama ini belum ada bantuan yang datang ke pos kami, dan ada 2 orang ibu hamil dalam kondisi sakit juga sudah diobati oleh dokter dari Kopassus” ungkapnya.

Setelah dari Kampung Ngalindung, Kelompok Trail Kopassus melanjutkan perjalanan menunju Kampung Galudra untuk memberikan bantuan di pengungsian yang berada di kaki Gunung Gede. Menempuh perjalanan selama 5 km dari Kampung Ngalindung, Kelompok Trail Kopassus menerobos jalanan yang berbatu dan bergelombang.

Sesampainya di penampungan yang berada di Kampung Galundra, prajurit Kopassus disambut dengan sangat hangat oleh kurang lebih 700 jiwa yang berada di pengungsian tersebut.

“Terimakasih kepada Bapak Kopassus yang sudah memberikan bantuan kepada kami. Saat ini memang stock beras kami sudah sangat tipis, sehingga kami menggunakan kentang sebagai pengganti nasi. Namun dengan hadirnya Kopassus saat ini, kami bisa mengkonsumsi makanan bergizi” ujar Cecep.

Dijelaskannya lagi, posisi posko yang berada diatas, jauh dari kota, kondisi jalanan yang rusak dan sulit dilewati bahkan untuk motor menjadi penyebab penampungan mereka tidak pernah sekalipun mendapatkan bantuan dari pihak manapun.

Berharap dengan adanya gerakan dari Kopassus ini bisa menggerakkan instansi lain untuk bisa membantu masyarakat terdampak yang berada di Kampung Galudra,”pintanya.

Setelah dari Kampung Ngalindung dan Kampung Galudra, Kelompok Trail Kopassus akan terus menerobos wilayah-wilayah yang khususnya sulit dijamah dan belum mendapatkan bantuan apapun. Terlebih posko yang tidak dapat dilalui kendaraan roda empat dan sangat sulit dilalui, kehadiran Kopassus dapat selalu melekat di tengah-tengah warga serta menjadi solusi untuk kesulitan yang dirasakan warga terdampak,” pungkasnya, (penkopassus).