Laporan Baim,Rh
Pangkalpinang – Tim Pokja Staf Ahli KASAD, bidang Pengawasan Khusus (Wassus) dan Lingkungan Hidup (LH), Brigjen TNI Diding Sutisna Sukarma, Brigjen TNI Abdurrahman, Kolonel Inf Budi Kusworo dan Kolonel Inf Fidaus Agustiana. Selasa siang 31/01/2023 mengunjungi Makorem 045/Garuda Jaya.
Kunjungan dalam rangka penyusunan kajian strategis Sahli Kasad Bidang Wassus dan LH di Wilayah Korem 045/Gaya tentang Perlibatan TNI AD dalam program Blue Carbon sebagai aksi nasional untuk mitigasi perubahan iklim Global.
Tim Sahli KASAD melakukan pertemuan dengan Danrem Brigjen TNI Ujang Darwis beserta pejabat Korem diantaranya Kasrem Kolonel Inf Parluhutan Marpaung beserta para Kasi Kasrem, Dandim 0413/Bangka dan Dandim 0414/Belitung yang di wakili oleh Kasdim.
Selain itu secara bersamaan Tim Pokja juga melakukan pertemuan tatap muka dan tanya jawab dengan pejabat instansi terkait antara lain Kepala BPDASHL Baturusa Cerucuk diwakili Kasi RHL Arif Sudarmanto, S.Si, M.Si, Perwakilan DLHK Provinsi Kepulauan Babel Hasanudin, Ketua KKMD Provinsi Babel diwakili Wakil Ketua Elly Rebuin, ST, MM.
Dalam pertemuan tersebut Danrem menyampaikan ucapan terima kasih terhadap Tim Pokja Sahli Kasad dalam rangka Penyusunan kajian strategis di Provinsi Kepulauan Babel wilayah Korem 045/Gaya.
Brigjen Ujang Darwis menegaskan bahwa Korem 045/Gaya dengan jajaran selalu bersinergi dengan instansi lain untuk menjaga lingkungan termasuk penanaman Mangrove dan kegiatan penghijauan di seluruh wilayah Provinsi Kepulauan Babel.
Danrem berharap Tim Pokja dapat mengumpulkan bahan sebagai kajian tentang lingkungan terutama Blue Carbon untuk kelestarian alam kita.
Sementara Ketua Tim Pokja menyampaikan bahwa kehadirannya di Bangka Belitung untuk penelitian tentang Blue Carbon yang ada di wilayah ini.
Ia menegaskan bahwa sebelumya Tim sudah melaksanakan pertemuan dan tatap muka ataupun audensi ke Kementrian LH, Kementrian Maritim dan Investasi yang intinya melihat adanya persoalan dan apa yang harus dilakukan tentang Blue Carbon.
Brigjen Diding Sutisna mengungkapkan bahwa Mangrove dapat menghasilkan Blue Carbon lebih besar sehingga gas emisi dapat lebih besar diserap.
Kemudian Dosen UBB sekaligus Peneliti Bidang Blue Carbon Arthur Muhammad Farhaby Mengatakan bahwa Babel merupakan proitas ke 9 dalam penanaman Mangrove dan sejauh ini pihaknya terus memantau penanaman pohon di wilayah Babel.
Dirinya menjelaskan bahwa Mangrove mampu menyimpan Carbon yang mengendap di lumpur dan Hutan Darat.