Laporan Baim
Pangkalpinang – Rencana Tambang Granit di Bukit Nunggal menggunakan peledak akan beroperasi, Kades Mesuk Timur Hasanudin menyampaikan, evaluasi amdal dan antisipasi dampak ledakkan yang akan ditimbulkan serta adanya pengawasan khusus dari instansi terkait. Hal itu dikatannya saat dikonfimasi, Minggu (12/02).
“Terkait dampak ledakan itu saya yang menyampaikan untuk mengevaluasi amdal, serta kedepannya mengantisipasi dampak peledakan didetailkan lagi dan ada pengawasan khusus dari beberapa pihak instansi terkait,”pintanya.
Saat disinggung apakah ada masyarakat yang menolak?
Dijawabnya, terkait masyarakat menolak Saya belum tau, setahu saya rapat terakhir pembahasan CSR dan amdal, yang juga dihadiri Perwakilan BPD, Kades, RT terdekat, Tokoh masyarakat.
Disinggung kembali kurun waktu 2022-2023, apakah dari perusahaan turun sosialiasi?
Sebelumnya pernah ada sosialisasi di Kecamatan tahun 2021 lalu, zamannya Pak Camat Samsul Komar, kini berubah jadi PT TBN Tanjung Bukit Nunggal,”ungkapnya.
Terakhir Konsultan mereka yang turun ke masyarakat, survei dari UBB sebelum pembahasan amdal di DLH,”sebutnya.
Pada prinsipnya mendukung hanya perlu perbaikan-perbaikan masa lalu dan masyarakat selalu bertanya kapan bukanya mereka mau kerja,” pungkasnya.
Konfirmasi terpisah Kadis DLHK Prov Babel, dampak dari Lingkungan Hidup (LH) apakah perushaan yang akan melakukan kegiatan tersebut sudah memenuhi syarat serta komitmen terkait dampak yang akan timbul khusnya lingkungan dan masyarakat sekitar?
Kadis DLHK Babel Fery Afrianto mengatakan, Dokumen lingkungan sedang dalam proses. Beberapa waktu lalu dilaksanakan sosialisasi ke Masyarakat terdampak oleh Pemrakarsa,”kata Kadis DLHK.
Hingga berita ini diturunkan, Awak Media inipun masih upaya konfirmasi ke pihak perusahaan yang akan melakukan kegiatan tambang tersebut