Laporan Baim
PANGKALAN BARU – Sebagai upaya menciptakan keselamatan penerbangan sipil dalam memberikan perlindungan kepada penumpang dan personil udara dari tindakan yang melanggar hukum, PT Angkasa Pura II Bandara Depati Amir menggelar Latihan Darurat Keamanan Skala Penuh (Airport Contigency Exercise) dan Latihan Penanggulangan Keadaan Darurat (Airport Emergency Exercise).
Simulasi latihan yang digelar di Bandara Depati Amir, Kamis (23/11/2023) ini diikuti oleh 270 personil yang terdiri dari 38 instansi yang tergabung dalam Anggota Komite Keamanan dan Keselamatan Bandar Udara.
Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman, hadir membuka simulasi latihan yang ditandai dengan menekan tombol sirine, didampingi Executive General Manager PT. Angkasa Pura II, Mohamad Adiwiyatno, dan Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara wilayah VI-Padang, Capt. Megi Hudi Helmiadi.
Simulasi yang dilakukan dalam latihan ini dilaksanakan dengan skenario adanya penyerangan dengan skema Drone and Landside Attack (serangan pesawat tanpa awak dan serangan sisi darat ke udara).
GM PT Angkasa Pura II, Mohamad Adiwiyatno, mengatakan simulasi latihan ini merupakan kewajiban yang harus dijalankan oleh komite seluruh anggota bandara.
“Simulasi ini kita laksanakan setiap dua tahun sekali, untuk menguji kesigapan dan kesiapan fasilitas maupun SDM untuk saling berkordinasi agar ketika terjadi kejadian sesungguhnya maka komunikasi tim sudah siap,” ujar Adiwiyatno.
Ia menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dan tanggung jawab pihak bandara dalam menjalankan peraturan nasional dan regulasi internasional.
“Latihan ini juga bentuk dari tanggung jawab kita dalam menjalankan peraturan yang tercantum pada Direktor Jendral Perhubungan Udara dan juga regulasi dari Organisasi Penerbangan Sipil Internasional,” ungkapnya.
Sementara itu, Bupati Bangka Tengah, Algafry Rahman mengapresiasi tindakan dan langkah yang dilakukan PT Angkasa Pura II Bandara Depati Amir dalam mencegah kekacauan yang dapat timbul oleh perbuatan yang melanggar hukum.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan oleh teman-teman di Angkasa Pura II. Latihan ini tentunya upaya dari semua yang terlibat dalam mencegah kemungkinan adanya bahaya yang terjadi di bandara,” ucap Algafry.
Meski simulasi latihan ini merupakan bentuk persiapan dan antisipasi, namun Ia berharap agar kejadian serupa tidak pernah terjadi dalam keadaan yang sesungguhnya, terutama didalam objek vital Bandara.
“Walaupun pihak keamanan disini sigap dan cakap dalam simulasi latihan ini, tentu saya berharap kita semua tidak perlu mengalami kejadian seperti ini dalam keadaan nyata,” ujarnya.
Menurutnya, menjaga keselamatan masyarakat khususnya dilingkungan bandara adalah hal terpenting, dan latihan ini sangat membantu dalam mencapai tujuan tersebut.(Diskominfosta Bateng)