Laporan Redaksi
Jakarta – Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin sedih mendengar kabar data KPU dibobol oleh hacker. Dia melihat masalah kebocoran data ini semakin sering terdengar di era teknologi informasi.
“Kita sayangkan ya bahwa itu sampai bocor, itu kita sayangkan,” kata Ma’ruf usai menghadiri acara Mukernas MUI di Mercure Jakarta, Ancol, Jumat (1/11/2023) malam.
Wapres mengatakan saat ini sering terjadi kebocoran-kebocoran data, sehingga hal itu harus menjadi perhatian semua pihak.
“Memang sekarang ini ‘musimnya bocor’. Nah ini supaya ke depan itu lebih dijaga,” ungkapnya.
Ma’ruf berharap ke depan seluruh lembaga negara bersinergi memproteksi data warga. Isu bocornya data KPU muncul dari klaim Jimbo yang mengaku meretas lebih dari 250 juta data pemilih.
Pelaku mengaku menjual data tersebut di pasar gelap lebih dari Rp1 miliar. Wapres mengeluhkan mengapa peristiwa kebocoran data kerap terjadi.
“Karena itu kita harapkan KPU harus betul-betul menjaga kerahasiaan itu. Memang sekarang ini musimnya bocor,” keluhnya.
Sebelumnya, Rabu (29/11), Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menggandeng tim dari Direktorat Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri hingga Badan Intelijen Negara (BIN) untuk mendalami laporan terkait dugaan kebocoran data Pemilu 2024 di situs kpu.go.id.
“Kami masih memastikan apakah informasi itu benar atau tidak. Kami bekerja sama dengan tim yang selama ini sudah ada, yaitu tim dari KPU, tim Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), kemudian dari tim cyber crime Mabes Polri, dan juga BIN dan Kemenkominfo,” kata Ketua KPU RI Hasyim Asy’ari di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu.
KPU pada Selasa (28/11) mengatakan telah menerima informasi terkait dugaan pembobolan data yang dilakukan peretas bernama “Jimbo”, yang mengklaim berhasil meretas situs KPU dan mengakses data pemilih dari situs tersebut.