Laporan Redaksi
Cirebon – Calon Presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan bahwa haram hukumnya untuk penyalahgunaan kekuasaan bagi pejabat yang sedang mengemban jabatan.
“Buat kami integritas paling utama, buat kami jabatan itu bukanlah selama-lamanya, jabatan itu ada batasnya. Maka, siapapun yang memegang jabatan di republik ini ada batasnya, maka ketika semua mendapatkan amanah, haram hukumnya untuk penyalahgunaan kekuasaan,” katanya saat menghadiri Hajatan Rakyat Cirebon di Stadion Bima, Kota Cirebon, Jawa Barat, Sabtu.
Untuk itu, Ganjar menegaskan bahwa siapapun yang mengemban jabatan maka harus melaksanakan amanah konstitusi dengan baik.Dalam kesempatan tersebut, Ganjar turut mengingatkan terkait hak setiap orang untuk memilih dalam Pemilihan Umum (Pemilu) berdasarkan berbagai referensi tertentu.
“Gimana cara lihatnya [siapa seharusnya yang dipilih]? Lihatnya debat para calon [presiden dan wakil presiden], karena bapak ibu akan melihat satu persatu apa pertanyaannya, bagaimana cara menjawabnya, tahu atau tidak, atau barang kali memang tidak tahu. Maka, itulah yang menjadi referensi bapak ibu untuk memilih,” ujar dia.
Mantan Gubernur Jawa Tengah itu kemudian menyinggung tentang praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN). Baginya seorang calon pemimpin harus bebas dari tiga perbuatan itu.
“Ketika kita bicara harus membawa amanah dan harus dilaksanakan denga baik baik. Harus anti KKN,” ujar dia.
Selain itu, Ganjar menekankan bahwa seorang pemimpin harus tunduk pada konstitusi dan menjaga integritas.
“Laksanakanlah konstitusi itu dengan baik. Kenapa kita harus melaksanakannya dengan baik? Itu perintah konstitusi. Menjaga integritas itu penting. Penyalahgunaan wewenang dan kekuasaan itu haram hukumya,” lanjut Ganjar.