Kuliah Pakar “Kegawatdaruratan Maternal Neonatal dan Masalah Kesehatan Reproduksi di Daerah Bencana.”

Laporan Baim

Posberitanasional.com, – Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang mengadakan kegiatan kuliah pakar dengan judul “Kegawatdaruratan Maternal Neonatal dan Masalah Kesehatan Reproduksi di Daerah Bencana.” acara berlamgaung di Ruang Aula lantai 3 Gedung Direktorat Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang. Rabu (12/06)

Kegiatan ini menghadirkan 2 Narasumber, Evalusi, SKM dari RSUD Dr (H.C.) Ir. Soekarno Provinsi Bangka Belitung dan Itsnataini, S.ST., M.Kes dari Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Belitung.

Turut pula dihadiri Wadir I,II dan III, Ka SubBag Adak, Kepala Unit Pusat Mutu dan Pengembangan Pendidikan (PMPP) dan Ketua jurusan serta Peserta kuliah pakar

Direktur Poltekkes Kemenkes Pangkalpinang Akhiat, SKM, M., dalam sambutannya mengatakan
berdasarkan data bencana Indonesia oleh BNPB pada tahun 2023, terdapat 5.400 kejadian bencana dan 99,35% di dominasi oleh bencana Hidrometeorologi. Sebagai negara rawan bencana Indonesia harus mampu menyelenggarakan upaya penanggulangan bencana dengan baik karena akibat bencana tidak hanya kerusakan lingkungan,kerugian harta, korban luka namun juga krisis kesehatan.

“Menteri Kesehatan melalui, Permenkes RI Nomor 75 Tahun 2019 tentang Penanggulangan Krisis Kesehatan yaitu berusaha mewujudkan derajat kesehatan masyarakat dan terpeliharanya kesehatan masyarakat dalam penyelenggaraan krisis kesehatan, melalui penanganan, pertolongan, dan perlindungan secara efektif dan terorganisir yang bertujuan memberikan perlindungan kepada masyarakat dari, ancaman, risiko, dan dampak permasalahan kesehatan, sehingga kelompok rentan seperti Ibu hamil, bersalin, pascapersalinan, bayi baru lahir, balita, remaja, wanita usia subur, dan lanjut usia dapat teratasi.” Katanya Akhiat

Lanjutnya ia juga mengatakan kolaborasi antara Pemerintah, Swasta, Organisasi Profesi serta masyarakat harus kuat agar permasalahan tersebut

“pada situasi krisis kesehatan pada bencana, untuk mengurangi risiko kesakitan dan kematian kelompok rentan kesehatan reproduksi, maka lembaga pemerintah, swasta, organisasi profesi dan masyarakat saling berkoordinasi dan
bekerja sama dengan membentuk sub klaster kesehatan reproduksi yang didukung juga oleh, tim logistik dalam memberikan paket pelayananawal minimum (PPAM) Kesehatan Reproduksi.”ujarnya

Ia berharap dengan terselenggaranya kegiatan kuliah pakar ini memberikan wawasan yang berdampak positif bagi pendengar terutama kepada mahasiswa/i yang telah hadir di kegiatan ini

“Saya berharap kegiatan ini kuliah pakar menambah pengetahuan dan mempersiapkan mahasiswa/i menjadi tenaga kesehatan yang siap dan siaga dalam memberikan pelayanan
kesehatan reproduksi pada masa krisis kesehatan saat bencana.”Harapnya