Laporan Redaksi : Bams
Bandung – Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyiapkan pembangunan jalan tol baru dengan nilai investasi sekitar Rp14,2 triliun.
Proyek ini direncanakan berlangsung dalam dua tahap, yang akan dilaksanakan antara tahun 2025 hingga 2029.
Jalan tol sepanjang kurang lebih 45 kilometer ini dirancang untuk menghubungkan tiga wilayah utama di Jawa Barat, yakni Sukabumi, Cianjur, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB).
Proyek ini dinamakan Tol Sukabumi–Ciranjang–Padalarang dan termasuk dalam program prioritas nasional yang melibatkan kerja sama antara pemerintah pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
Pembangunan jalan tol ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas antarwilayah serta mengurangi kemacetan di sejumlah lokasi yang kerap mengalami kepadatan lalu lintas.
Proyek akan dibagi dalam dua tahap pengerjaan. Tahap pertama mencakup pembangunan ruas tol sepanjang 21 kilometer dari Sukabumi menuju Ciranjang.
Sementara itu, tahap kedua akan melanjutkan pembangunan dari Ciranjang ke Padalarang sejauh 24 kilometer. Proyek ini ditargetkan rampung pada tahun 2029.
Rute tol ini akan tersambung langsung ke Tol Padaleunyi di kilometer 111, sehingga diharapkan mampu mempercepat akses ke wilayah Cianjur dan sekitarnya.
Pembangunan akan dilaksanakan dengan menggunakan skema Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU), yang melibatkan sinergi antara pemerintah pusat, Pemprov Jawa Barat, serta pemerintah kabupaten/kota terkait.Tol ini tidak hanya bertujuan mengurai kemacetan, terutama di kawasan Sukabumi, Cianjur, dan Bandung, tetapi juga menyediakan jalur alternatif yang lebih cepat dan efisien.
Selain itu, keberadaan tol ini diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal melalui peningkatan distribusi barang dan mobilitas penduduk.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur, Tedi Artiawan, pada Januari 2025 proyek masih berada dalam tahap awal perencanaan dan sedang menjalani kajian teknis oleh konsultan yang telah ditunjuk.Tol ini tidak hanya bertujuan mengurai kemacetan, terutama di kawasan Sukabumi, Cianjur, dan Bandung, tetapi juga menyediakan jalur alternatif yang lebih cepat dan efisien.
Selain itu, keberadaan tol ini diharapkan dapat memperkuat pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal melalui peningkatan distribusi barang dan mobilitas penduduk.
Menurut Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Cianjur, Tedi Artiawan, pada Januari 2025 proyek masih berada dalam tahap awal perencanaan dan sedang menjalani kajian teknis oleh konsultan yang telah ditunjuk.Studi ini bertujuan untuk memastikan efektivitas dan ketepatan sasaran proyek. Di wilayah Cianjur sendiri, direncanakan akan dibangun dua pintu keluar tol, masing-masing berlokasi di Ciranjang dan Ciwalen, Kecamatan Warungkondang.
Itulah informasi mengenai proyek jalan tol senilai Rp14,2 triliun yang akan menghubungkan Sukabumi, Cianjur, dan Kabupaten Bandung Barat yang diharapkan dapat mengatasi macet di jalur tersebut.**(sbr)