Laporan Jurnalis : Dody Saputra
Bengkalis, – Komisi III DPRD Kabupaten Bengkalis menggelar rapat kerja bersama manajemen PT. Bumi Laksamana Jaya (BLJ) guna membahas potensi peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), pada Senin (30/06/2025). Rapat dipimpin langsung oleh Ketua Komisi III DPRD, Sanusi, S.H., M.H., dan dihadiri oleh seluruh anggota Komisi III.
Dalam rapat tersebut, Ketua Komisi III, Sanusi, mempertanyakan perkembangan kegiatan usaha PT. BLJ selama tujuh bulan terakhir.
Menanggapi hal tersebut, Manager Finance PT. BLJ, Maulana Fajri, menjelaskan bahwa pada tahun 2024, PT. BLJ menjalankan tiga unit usaha utama, yaitu: Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Air Putih, unit usaha Wur-Ew yang bekerja sama dengan PT. Maharani, serta proyek konstruksi pembangunan gudang (warehouse) di PT. El Nusa.
Untuk tahun 2025, lanjut Maulana, PT. BLJ menambah satu unit usaha baru melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) MD yang bekerja sama dengan PT. Maharani dan PT. Darmara Energi Utama. Dengan penambahan tersebut, saat ini PT. BLJ memiliki empat jenis unit usaha yang aktif.
Anggota Komisi III, Fakhtiar Qadri, menyampaikan bahwa Komisi III memiliki peran penting dalam pengawasan dan pembinaan terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) seperti PT. BLJ. Menurutnya, keberhasilan BUMD menjadi salah satu fondasi penting dalam meningkatkan PAD Kabupaten Bengkalis.
“Kami berharap seluruh unit usaha yang dijalankan BUMD dapat berjalan optimal, tidak mengalami kerugian, dan dapat memberikan pelayanan yang prima kepada masyarakat, termasuk di SPBU,” ujarnya. Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan tenaga kerja SPBU agar lebih ramah dan profesional.
Dalam kesempatan tersebut, Maulana Fajri turut mengungkapkan rencana renovasi SPBU yang nantinya akan dikelola oleh anak perusahaan PT. Selat Bengkalis Sejahtera (SBS), yang dipimpin oleh Indra Kurniawan. Renovasi tersebut mencakup penggantian dan penambahan tangki minyak, serta pengadaan mobil tangki baru. Saat ini, seluruh rencana tersebut masih dalam proses perizinan dan diharapkan dapat mendongkrak pendapatan perusahaan pada tahun 2025.
Menutup rapat, Ketua Komisi III Sanusi menegaskan bahwa pada pertemuan lanjutan mendatang, pihak PT. BLJ diminta untuk membawa data dan dokumen yang dibutuhkan guna pembahasan lebih lanjut terkait potensi PAD ke depan.(sbr Tengku)