Situasi ini bukan hanya kesalahan teknis distribusi dan menghambat aktivitas masyarakat, tetapi juga menimbulkan dugaan kuat adanya celah yang di manfaatkan oleh elit dalam rantai distribusi untuk kepentingan pribadi.
Ketua HMI Cabang Bangka Belitung, Vahren menilai bahwa fenomena kelangkaan yang hanya terjadi di dua wilayah tersebut merupakan anomali dan harus dipertanyakan secara serius.
Menurutnya bahwa kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) ini menjadi fenomena yang menimbulkan banyak pertanyaan, apakah memang karna faktor cuaca, penyimpangan distribusi atau justru ada penyelundupan selama ini. karna kami berpandangan bahwa semua ini adalah momentum bagi elit yang mempunyai peran dalam proses pendistribusian maka kami melihat semua ini adalah anomali.
HMI Cabang Bangka Belitung menilai bahwa pemerintah hari ini gagal dalam mengantisipasi risiko distribusi “Kami menilai bahwa seharusnya permerintah mampu melihat terkait dengan kondisi stok maupun cuaca buruk, karna hal ini bukan untuk yang pertama kalinya terjadi di bangka belitung dan hal ini menjadi pertanyaan kenapa dampaknya sampai dengan seperti ini ? dan kenapa terjadi di beberapa titik di kab/kota ? maka dari itu kami melihat pemerintah hari ini gagal untuk mengaantisipati dan tanpa solusi.
HMI menegaskan bahwa pemerintah harus mengambil tindakan tegas untuk masyarakat hari ini, karna antrian panjang yang terjadi hari ini itu bukan karna sebab tapi karna tingginya harga di eceran“Hasil advokasi kami di lapangan kenapa mereka lebih memilih antri panjang di pom itu karna harga di eceran itu 15-18RB per-liter dan itu menjadi keluhan utama di tengah krisis ekonomi hari ini.
“Pemerintah harus segera memberikan solusi untuk masyarakat karna jika tidak hal ini akan terus menjadi pemicu panic buying di masyarakat, kami meminta bahwa pemerintah harus menjawab keadaan ini dengan data yang valid tidak cukup hanya dengan vidio telponan tanpa solusi.
HMI juga menyoroti aparat penegak hukum untuk turun langsung dan seharusnya melakukan penyelidikan proaktif terhadap praktik penimbunan. “kami juga meminta pihak kepolisian untuk segera melakukan penyelidikan proaktif apakah memang benar kelangkaan ini terjadi karna faktor cuaca atau karna adanya penyeludupan ilegal yang mengakibatkan kelangkaan ini dan hal ini harus di jawab dengan data.
Jika memang terbukti adanya penyeludupan, maka jalur hukum wajib di tegakkan.
HMI akan terus mengawal hal ini karna ini bukan hanya sekedar tentang faktor cuaca, kekurangan stok dan antrian panjang tapi kelangkaan ini terjadi karna adanya indikasi permainan yang di manfaatkan oleh elit.
pemerintah harus segera memberikan jawaban karna Subsidi BBM itu sudah menjadi amanat negara untuk melindungi masyarakat dan menjaga stabilitas sosial-ekonomi.Ketika sistem subsidi ini disalahgunakan baik oleh oknum maupun karna kelalaian pemerintah maka itu bukan hanya tentang kerugian ekonomi tetapi bentuk nyata pengkhianatan terhadap keadilan sosial.
(Ketua HMI Cabang Bangka Belitung, Vahren)
