Oleh: Septia Fahiroh Mahasiswi UIN Raden Fatah Palembang Jurusan Pendidikan Agama Islam
Di tengah tantangan global. Generasi muda saat ini tidak hanya berhadapan dengan tuntutan akademik, tetapi juga tsunami digital, krisis identitas, dan serbuan konten instan yang perlahan menggerus nilai-nilai spiritual. Di tengah hiruk-pikuk zaman ini, hadir sebuah oase ketenangan dari kampus Biru UIN Raden Fatah Palembang: Program Pendampingan “Jumat Religi”, inisiatif visioner yang menjadikan karakter religius sebagai benteng utama menghadapi tantangan era modern.
Tim dosen yang terdiri dari Dr.Syarnubi, M.Pd.I., Nyimas Yunierti Prihatin, S. Ag., M.Pd.I. dan Dr. Zulhijra, M.Pd.I. beserta 3 orang mahasiswa sukses melaksanakan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan tema “Pendampingan Program Jumat Religi Sebagai Strategi Penguatan Karakter Mahasiswa Baru Program Studi Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Berbasis Kearifan Religius Kampus”
Diprakarsai oleh dosen dan mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam bingkai Pengabdian kepada Masyarakat (PKM), “Jumat Religi” bukan sekadar kegiatan keagamaan mingguan. Ini adalah gerakan strategis dan revolusioner yang bertujuan membangun karakter tangguh dan religius sejak dini. Karena di zaman di mana batas antara benar dan salah semakin kabur, karakter adalah kunci utama agar mahasiswa tidak mudah terombang-ambing dalam derasnya arus zaman.
“Ini bukan cuma soal ibadah, tapi soal identitas. Kami ingin mahasiswa punya fondasi akhlak yang kuat, karena mereka inilah calon pemimpin masa depan,” tegas dan Dr. Alimron, S. Ag., M. Ag. dan Dr. Syarnubi, M.Pd.I. sang penggagas program.
Lebih lanjut, beliau menambahkan bahwa Jumat Religi adalah investasi jangka panjang dalam membangun generasi yang tak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga kokoh secara spiritual. Di tengah meningkatnya kasus penyalahgunaan teknologi, lunturnya sopan santun, dan kian lemahnya literasi keagamaan, kegiatan ini menjadi oase spiritual yang sangat dibutuhkan. Dengan semangat kolaboratif antara dosen dan mahasiswa, kegiatan ini dirancang agar bukan hanya menjadi rutinitas, tetapi juga membentuk habitus religius yang kuat dan melekat dalam keseharian.
“Kami melihat pendampingan ini sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan mahasiswa,” tambah Dr. Syarnubi penuh semangat.
Jumat Religi: Sebuah Gerakan, Bukan Sekadar Kegiatan. Melalui berbagai agenda seperti kajian tematik, pembacaan Al-Qur’an, mentoring spiritual, hingga aksi nyata berbasis nilai-nilai Islam, Jumat Religi diharapkan mampu menyulut bara semangat religiusitas di tengah generasi yang mulai kehilangan arah. Program ini sekaligus menjawab keresahan banyak pihak akan degradasi moral di kalangan mahasiswa yang kian hari makin terasa. UIN Raden Fatah membuktikan bahwa agama dan pendidikan bisa bersinergi untuk menciptakan generasi emas yang bukan hanya pintar, tapi juga benar.
Dengan program ini, UIN Raden Fatah Palembang tak hanya mengajar, tapi membentuk jiwa. Karena sejatinya, pendidikan bukan hanya tentang apa yang diketahui, tetapi siapa kita saat dunia tak lagi memberi arah.