Laporan Jurnalis Ibrahim
Posberitanasional.com, BELINYU – Kabupaten Bangka Provinsi Kepulau Bangka Belitung, Pelabuhan Umum Belinyu tampak bersandar Kapal Bakamla KM BINTANG LAUT Indonesia Coast Guard (Kesatuan Penjagaan Laut & Pantai RI) 401 Kala itu menangkap dan mengamankan 1 KIP Timah dan 4 Kapal BBM Ilegal. 18/8/2019
Sestama Bakamla RI Laksda Bakamla S. Irawan, M.M dan Kepala Unit Penindakan Hukum (UPH) Bakamla Laksma Bakamla P. Warsito, Kasubdit Perumusan Kebijakan Kolonel Bakamla Hendry Marulitua, S.H., M.H tiba dipelabuhan umum Belinyu dan langsung menggelar pengungkapan terkait pemeriksaan serta melaksanakan penyelidikan awal dari yang berwenang (Polda Kep. Babel.red).
Foto: Sestama Bakamla RI Laksda Bakamla S. Irawan, M.M.,jajaranya & Waka Polda Babel saat menunjukkan barang bukti sampel BBM Ilegal & pasir timah dlm wadah botol plastik. 23/8/19 (BAIM).
Foto : Para personil Bakamla RI & Sampel Barang bukti Bbm Ilegal, timah dlm wadah botol plastik tergelar diatas meja Saat jumpa Pers Di KM Bintang Laut 401.jumat 23/8/19 (BAIM).
“Kita sudah menyerahkan kasus ini kepada Polda Bangka Belitung, Tertangkap tanggal 18/8/2019 sehari setelah kemerdekaan.” ungkap S.Irawan.
Lebih lanjut dikatakannya, “kemungkinan mereka ini memanfaatkan hari-hari libur seperti itu. Intinya kita menangkap 5 kapal, yang pertama adalah KIP timah yang 4 adalah kapal bbm yang diduga melakukan kegiatan ilegal di perairan Babel ini. Dan ini merupakan penangkapan terbesar dan pertama sepanjang tahun 2019 di perairan Babel “, tambahnya.
“Terkait penangkapan ini ditemukan ada 6 kesalahan; yang pertama mengenai SIUP, yang kedua masalah transfer bbm di tengah laut, kemudian kualitas minyak tidak sesuai dengan pertamina, lanjut perjalanan kapal sendiri tidak terdaftar di pertamina untuk Kapal BBM tengkernya, kemudian minyaknya pun tidak terdaftar pertamina, yang ke enam kapal Timah sendiri yaitu melaksanakan pengolahan dan penambangan tanpa izin.” Jelasnya.
Saat ditanyakan, selain kapal yang diamankan ada berapa tersangka yang juga turut diamankan? “Kalau tersangka semua ABK-ABK nya masih dalam proses penyidikan dari pihak kepolisian dan ESDM, gambarannya ini sudah kesekian kali mereka melakukan, mengelabui petugas dan ini nanti diteruskan dengan penyidikan. Hasil penyidikan nanti akan terungkap berapa kerugian negara ini.” Imbuhnya.
Saat kembali ditanya oleh awak media untuk kru Kapalnya dari warga negara asli atau asing?
“Lokal tetapi ada WNA dan ini sudah kita serahkan ke penyidik semua. Nanti penyidik yang akan lebih tau dan dicurigai minyak ini akan dibawa keluar Indonesia”, jawabnya.
Saat disinggung, ada tidak indikasi keterlibatan oknum petugas tertentu? “Ini akan kita selidiki semuanya, saya serahkan ke penyidik semuanya.”ungkapnya.
“Berkaca dari Kejadian ini akan ada tindakan yang lebih misalnya akan ada patroli kapal dan setelah ini adalah fakta fakta kita bekerja. Semua aparat laut tidak tinggal diam Bakamla, kepolisian angkatan laut ESDM dan aparat yang lain tidak tinggal diam dan ini akan kita tindak lanjuti dan akan kita bongkar habis sampai sindikat sindikatnya. Dan kelima kapal ini tidak ada satupun yang dilepaskan, semuanya masih dalam proses pemeriksaan.” Jelasnya dengan tegas
“Pada saat penangkapan melibatkan semuanya, kita bersinergi dengan semua keamanan laut jadi Bakamla ini adalah kesatuan khusus yang melaksanakan operasi khusus yang kita namakan operasi Trisula di dalamnya ada angkatan laut, ada kepolisian dan ada ESDM dan yang menangkap sekarang ini adalah Kapal Bakamla KM Bintang Laut.” tutupnya.
Ibrahim