Laporan jurnalis Ibrahim
Posberitanasional.com, 7/10/19, Semarang – Seiring dengan perubahan Spektrum Global serta perkembangan teknologi informasi, perspektif ancaman terhadap bangsa dan negara terus mengalami perubahan. Selain munculnya acaman disintegrasi, konflik sosial, terorisme, radikalism dan narkoba karena kompleksitas suku, budaya, agama, dan golongan, Indonesia juga berpotensi munculnya bencana alam karena berada di atas cincin api pasifik dan di antara tiga lempeng benua.
Berdasarkan hal tersebut maka Kodam IV/Diponegoro selaku Kotamaops TNI di wilayah Jawa Tengah dan D.I. Yogyakarta harus memiliki kesiapsiagaan yang tinggi dalam mengatasi konflik komunal sesuai peran dan tugas yang telah disiapkan secara berhasil dan berdaya guna.
Demikian penyampaian Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Mochamad Effendi, S.E., M.M. pada pembukaan Latihan Kesiapsiagaan Operasional Kodam IV/Diponegoro, di Ruang Bina Yuda Makodam IV/Diponegoro, Senin (7/10/2019)
Lebih lanjut disampaikan melalui kegiatan latihan ini diharapkan dapat terwujud kesiapan dari Prajurit Kodam IV/Diponegoro untuk mengantisipasi berbagai potensi konflik baik konflik vertikal maupun konflik horizontal, yang mungkin timbul di tengah masyarakat.
Dihadapan para peserta latihan yang juga dihadiri Wadan Kodiklat TNI Marsekal Pertama TNI Ismet Ismaya Saleh, Pangdam menekankan kepada semua unsur yang terlibat, agar laksanakan latihan dengan penuh kesungguhan, semangat dan rasa tanggung jawab, sehingga tujuan dan sasaran latihan dapat tercapai.
Latihan yang direncanakan berlangsung hingga 11 Oktober 2019 ini selain untuk meningkatkan profesionalisme prajurit Kodam IV/Diponegoro juga untuk terciptanya koordinasi yang efektif dalam tugas perbantuan kepada pemerintah daerah.
Ikut serta dalam kegiatan latihan Kasdam IV/Diponegoro Brigjen TNI Teguh Muji Angkasa, S.E., M.M., Irdam, para Asisten dan Kabalakdam IV/Diponegoro serta Tim Penyelenggara dari Kodiklat TNI.(Pendam IV/Ponegoro).