Menanti Sentuhan Presiden Jokowi Untuk ” Mama Irene manibuy” Untukmu Papua

Laporan Redaksi

posberitanasional.com Jakarta-  20/11/2019 , Kurun waktu empat tahun Silam Presiden Jokowi telah melantik Irene Manibuy, sebagai wakil gubernur Papua Barat. Irene adalah perempuan pertama Papua yang dilantik di Istana Negara.

Saat terdahulu 2015 bersama Gubernur Papua barat Irene dilantik di Istana presiden.

Irene Manibuy SH

Empat tahun silam telah membuka prosesi bersejarah dalam pelantikan kepala daerah, karena sebagai pelantikan wakil gubernur pertama di Istana.

Saat telah berlalu sesosok Mama irene manibuy telah menjadi mantan Wakil Guberrnur Papua Barat,namun semangatnya sampai detik ini berjuang untukmu papua.

Papua butuh kedamaian karena Papua cinta damai, dan Papua butuh keadilan..saya sebagai putri daerah dan asli tanah Papua berusaha untuk terus berjuang sampai  titik darah penghabisan agar di papua dapat diperhatikan pemerintah pusat dalam rangka mendorong penanggulangan kemiskinan dan usaha ekonomi masyarakat kampung, serta mempercepat pembangunan daerah-daerah tertinggal, mengurangi kemiskinan dan indeks pembangunan manusia Papua Barat “jelasnya Saat wawancara Di kantor Redaksi Pos Berita Nasional di bilangan Jakarta pusat.

Foto doc. Saat wawancara Irene manibuy ( Mantan Wakil Gubernur Papua Barat dan juga Mantan DPR RI) Dikantor Redaksi .

Mama Irene panggil sapaannya lanjut mengemukakan, saat hadir menjadi narasumber dalam acara ‘Indonesia Lawyers Club (ILC)’ pada bulan September lalu bahwa sebenarnya Papua memiliki dana otonomi khusus (Otsus).

saat hadir menjadi narasumber dalam acara ‘Indonesia Lawyers Club (ILC)’ pada bulan September lalu.

“Bisa lihat ya Pa, saya mengulang kembali di Papua dalam penerapan Undang-undang otsus 21 2001. Bagaimana memberikan pendidikan yang layak, itu otsus membiayai 20 persen, terus masalah kesehatan, itu 15 persen otsus membiayai,” ujar Irene.
Masalah ekonomi rakyat 10 persen, tapi kita lihat semuanya, begitu banyak uang yang diturunkan sekian triliuan.”

Ia lantas menyinggung bahwa di Papua tak ada sekolah bertaraf internasional.

“Tapi apa yang ada di sana? Adakah sekolah otsus yang berstandar internasional untuk kami orang Papua,” ungkapnya.

“Apakah ada Rumah Sakit berstandar internasional seperti Siloam, Rumah Sakit Pondok Indah di Papua? Dibangun dengan uang otsus, sangat cukup,” ujar Irene.

Saya berharap adanya wajah Papua di Istana yang membuat warna dimana para masyarakat Papua ada tempat mengadu dan bila kejakarta tidak salah pintu ” ungkapnya.

Saya meminta agar pemerintah pusat melaksanakan proses evaluasi secara menyeluruh terhadap pelaksanaan otonomi khusus yang diterapkan sejak tahun 2001 di Papua dan Papua Barat. Evaluasi dinilai penting dalam rangka mengukur tingkat keberhasilan otsus sejak ditetapkan oleh pemerintah.

kebijakan Otsus digulirkan oleh pemerintah sejak tahun 2001 memberikan harapan akan perbaikan kesejahteraan masyarakat Papua dan Papua Barat karena disertai dengan jumlah anggaran yang jumlah sangat besar. Namun, ia menegaskan pula, hingga saat ini, masyarakat di bumi Cenderwasih tidak semua merasakan manfaat dana Otsus tersebut.

“Dana Otsus ini cukup besar untuk kesejahteraan masyarakat Papua, tetapi masyarakat Papua belum merasakan kesejahteraan dan keadilan.

Saya akui, kebijakan Otsus untuk Papua sebenarnya baik dan menguntungkan masyarakat jika dikelola dengan benar oleh pemerintah daerah. Otsus sendiri memiliki banyak manfaat di antaranya mendorong peningkatan sumber daya manusia dan memperbaiki perekonomian masyarakat serta manfaat lainnya.
Saya berharap Bapak Presiden Jokowi selama periode ke dua dapat membangun Papua kedepan lebih maju, walau saya mantan Wagub Papua barat saya juga team pemenangan pa Jokowi & Maruf amin dan Irene sebagai salah satu wakil Direktur Tim Penggalangan Pemilih Perempuan di TKN Jokowi – Amin 2019.