Lima Warga Kepulauan Riau Akan Tes DNA Terkait Penemuan Tiga Mayat Diperairan Kabupaten Bangka Barat

Laporan jurnalis Ibrahim

Posberitanasional.com, 26/11/19, PANGKALPINANG – Dibukanya pos pengaduan dan layanan call center terkait ditemukannya Tiga mayat tanpa identitas yang ditemukan terombang-ambing di perairan Bangka Barat yang dievakuasi oleh Tim Polair Polres Bangka barat dan Ditpolair Polda Kep Bangka Belitung, kini telah ada warga yang datang dari kepulauan Riau mengecek apakah ke tiga mayat tersebut merupakan keluarga yang selama ini mereka cari. selasa 26/11/19.

Diketahui ketiga mayat tersebut telah dibawa ke RSUD Depati Hamzah Pangkalpinang untuk ditangani Dokkes Polda Kepulauan Bangka Belitung.

Kasat Polair Polres Bangka Barat, IPTU Ferry Gunadi seizin Kapolres Bangka Barat AKBP M.Adenan kepada awak media posberitanasional.com mengatakan, Kelima orang warga Kepulauan Riau yang diduga pihak keluarga ketiga jenazah akan datang ke Pangkalpinang untuk mencocokkan DNA,

Kelima orang yang akan datang tersebut yaitu, Irak 59 tahun warga Kecamatan Concong, Kabupaten Indagiri Hilir, Gafar 47 tahun warga Kecamatan Mandah,
Kabupaten Indragiri Hilir, Asmah 37 tahun, warga Kecamatan Pelangiran, Kabupaten Indragiri Hilir, Halijah 49 warga Kecamatan Bakung Serumpun,
Kabupaten Lingga dan Azman 33, Kecamatan Kepulauan Posek, Kabupaten Lingga,” ungkapnya.

Lebih lanjut dikatakan IPTU.Ferry Gunadi, kelima orang diduga keluarga akan tiba sore sekira pukul 16.00 WIB, dari Kabupaten Indragiri Hilir dan Kabupaten Lingga, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), Nantinya DNA mereka akan dicocokkan dengan DNA ketiga mayat tersebut.

“Nanti dicocokkan dulu, kalau DNA cocok dengan yang datang itu nah baru bisa dipastikan memang nelayan dari daerah yang dimaksud. Nanti nunggu keluarganya dulu,” jelas Kasat Polair Polres Bangka Barat

Selain itu, Kasat Polair Polres Babar dalam pesan singkat juga menyampaikan bahwa pihaknya menerima laporan dari Ketua DPC HNSI Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau, Distrawandi, bahwa ada Kapal nelayan yang hilang.

Dalam pesan singkat tersebut, Distrawandi, melaporkan bahwa kapal nelayan dengan nama KM ABADI II GT 6 (Nelayan Bubu ketam) yang dinahkodai oleh Heri (37), dan tiga orang ABK atas nama, Darul (26), Tomi umur (25), Arul (19). Berangkat 2 November 2019 dari pulau mas tujuan laut sayak, namun sudah putus kontak, pada tanggal 11 November 2019 saat pemilik kapal menguhubungi Nahkoda KM ABADI II,” ungkapnya.