Kubus Training And Consulting Adakan Workshop Penulisan Jurnal Internasional Terindeks Scopus dan Thomson

Laporan jurnalis Ibahim

Posberitanasional.com, 11/1/2020, Surabaya – Dalam rangka membantu para dosen dan mahasiswa dalam meningkatkan kuantitas dan kualitas penulisan jurnal Internasional, KUBUS Training and Counsulting, bekerjasama dengan Kopertais wilayah IV Surabaya Kementerian Agama RI, menyelenggarakan Workshop penulisan jurnal Internasional terindeks Scopus dan Thomson di Hotel Ibis Jemursari Surabaya Jawa Timur. Sabtu (11/1/2020)

Pelatihan yang di selenggarakan oleh sebuah lembaga pelatihan dan konsultasi yang memiliki reputasi tinggi di Jawa Timur tersebut, mengutamakan calon doktor yang hendak menulis disertasi dan karyanya diwajibkan untuk dipublikasikan pada jurnal Internasional bereputasi.

Dr. Nurhalima, S.H., M. Pd selaku Direktur KUBUS Training and Counsulting dalam sambutannya menyampaikan bahwa lembaga KUBUS ini telah melakukan pelatihan dan pendampingan di beberapa lembaga negeri maupun swasta di Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat. ” Kegiatan pelatihan dan pendampingan penulisan jurnal ilmiah Internasional bereputasi ini sudah sampai pada tahap ke-2 dengan peserta dosen-dosen dari perguruan tinggi yang berada di Gerbang Kerta Susilo, dan pada tahap berikutnya akan diselenggarakan pada kota-kota lainnya baik dalam maupun luar jawa.

Pada Workshop kali ini dihadirkan narasumber berkualitas yang berkualitas yaitu Prof. Dr. Teguh Bidiharso, M. Pd sebagai keynote Speakers atau pembicara utama. Kegiatan ini di buka oleh Prof. Dr. Yunus Abubakar dari Kopertais IV Surabaya. Dalam sambutan pembukaannya mengemukakan pentingnya publikasi yang terindeks Scopus atau Thomson, Scopus adalah database (pusat data) yang paling banyak disitasi atau literatur ilmiah yang dimiliki oleh penerbit terkemuka dunia, elsevier. Scopus diperkenalkan ke dunia pada tahun 2004. Scopus bersaing dengam Web Of Science (WOS) yang diterbitkan oleh Thomson Reuters dan menjadi pusat data terbesar di dunia. WOS terbit terlebih dahulu dibandingkan dengan scopus. Meskipun begitu, scopus lebih diminati dan melingkupi lebih banyak jurnal (20% lebih banyak) jika dibandingkan dengan WOS. (Humas KUBUS)