Laporan jurnalis Ibrahim
Posberitanasional.com, 4/3/2020, Jakarta – Satya Wira Jala Dharma. KRI Banjarmasin 592 dan KRI Banda Aceh-593 telah melaksanakan tugas Satgas operasi kemanusiaan mendukung Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) untuk membantu Operasi Bantuan Kemanusiaan Observasi WNI. KRI Banjarmasin 592 lebih dulu berangkat menuju Natuna pada pertengahan Februari lalu mengangkut satgas kemanusiaan untuk menangani WNI yang dipulangkan dari negara terinfeksi virus corona.
Sedangkan KRI Banda Aceh 593 berperan membawa personel Petugas Gabungan dari unsur Kemenkes, TNI-Polri, dan BNPB menuju Pulau Sebaru. Mereka tergabung dalam Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) untuk membantu Operasi Bantuan Kemanusiaan Observasi WNI di Pulau Sebaru, Kepuluan Seribu, Jakarta Utara.
Selama dibawah kendali operasi Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I, KRI Banda Aceh-593 dijadikan sebagai markas apung. Selama observasi, KRI Banda Aceh-593 yang jadi markas Kogasgabpad memantau dari jarak dekat. KRI Banda Aceh-593 juga mengangkut logistik untuk keperluan selama masa karantina ke Pulau Sebaru Kecil.
Selain membawa logistik dan perlengkapan untuk proses observasi selama 14 hari, KRI Banda Aceh juga mengangkut perlengkapan medis, bahan makanan, water treatment, dan peralatan penunjang lain seperti forklift, tanki air, dan kamar mandi portabel.
Dan KRI Banda Aceh juga mengangkut helikopter yang disiapkan untuk membantu apabila ada WNI yang perlu dipindah dari Pulau Sebaru Kecil ke rumah sakit.
KRI Banda Aceh-593 merupakan kapal yang berpengalaman dalam operasi kemanusiaan di berbagai wilayah NKRI seperti Operasi SAR AirAsia QZ 8501 tahun 2015 dan pesawat Lion Air JT 610 Jakarta – Bangka Belitung yang jatuh di perairan Tanjung Karawang tahun 2018 lalu. KRI Banda Aceh-593 saat ini dikomandani Letkol Laut (P) Ali Setiandy.
Sedangkan KRI Banjarmasin 592 yang dikomandani Letkol Laut (P) Sobarudin juga telah memiliki pengalaman dalam turut mendukung operasi penanggulangan bencana misalnya mendukung Satgas pemulihan bencana Lombok 2018 dan pemulihan bencana gempa bumi serta tsunami di Palu, Sulawesi Tengah tahun 2018. (Dispen Kolinlamil)