Laporan Jurnalis Ibrahim
Posberitanasional.com, 05/6/2020, JAKARTA – Aksi demo damai yang dikoordinir Agus dkk, di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog), Divisi Regional Jakarta- Banten, Jalan Pelepah Kelapa Gading, Jakut (5/6/2020).
Mereka (Pendemo.red) mempertanyakan alasan tidak digunakannya kembali jasa mereka untuk melakukan bongkar muat di Gudang Bulog Kelapa Gading.
Terkait hal tersebut Fahrurozi
selaku Pimpinan Wilayah Perum BULOG DKI Jakarta & Banten mengatakan, berita yang beredar pada beberapa media online tersebut tidak benar adanya. kejadian sebenarnya adalah bahwa pada saat program bantuan beras Tahap 1 (dimulai pada tanggal 6 sd 20 mei 2020) terdapat _issue_ mengenai antrian truk yang sangat panjang di komplek gudang kami dikarenakan lambatnya kegiatan proses bongkar muat yang ada di gudang.
Halini terjadi karena jumlah tenaga bongkar muat yang jumlahnya kurang akibat pada pulang kampung dan tetap dirumah karena pada waktu itu memang sedang ada Covid-19, sehingga kami mencari tenaga alternatif untuk kegiatan bongkar muat dari tenaga luar komplek pergudangan yang kita sebut dengan “tenaga bantuan bongkar muat dari wilayah Cakung”, namun karena tenaga baru dan belum terbiasa bekerja di bidang bongkar muat sehingga menyebabkan dalam penyusunan tumpukan yang ada di gudang kurang rapi dan susah dilakukan perhitungan,” ujarnya.
“Setelah tahap 1 selesai kami melakukan evaluasi dan mencoba membuat strategi guna menghidari kejadian serupa dengan persiapan yang lebih matang yaitu mempersiapkan tenaga bongkar muat yang cukup dan berpengalaman melalui tenaga bantuan haji Ali untuk program bantuan beras tahap 2, sehingga proses pembongkaran dan penyusuan beras lebih cepat dan rapi,” jelasnya
Disamping itu juga karena saat ini jumlah supply truk pemuatan dari wilayah lain mengalami kekurangan sehingga truk yang masuk langsung selesai dibongkar pada saat itu juga, jadi tidak ada truk yang sampai bermalam di komplek gudang. Karena itu tenaga bantuan dari cakung saat ini masih belum diperlukan. Namun apabila nanti kalau memang truk yang masuk sudah banyak dan membutuhkan bantuan tenaga tambahan maka kami akan koordinasi dan melakukan pemanggilan lagi untuk kami mintakan bantuan bongkar muat kembali,” terangnya.
Terkait berita yang disebutkan dalam pemberitaan dibeberapa media online itu juga tidak benar. Besaran biaya yang dikatakan dipotong dan dibagibagikan sebenarnya bukanlah untuk diserahkan kepada kepala gudang ataupun pimpinan dibulog atau lainnya, melainkan dikelola sendiri oleh haji Ali untuk penyediaan konsumsi, biaya makan buruh dan biaya transportasi pulang pergi untuk tenaga bantuan yang didatangkan tersebut,” ungkapnya.
Saat disingung untuk para tenaga bantuan bongkar muat yang dikoordinir Agus Cs apakah tetap dilibatkan?
Tegas dijawabnya, Iya tetap bos..karena mereka telah berjasa besar telah membantu kami pada bantuan tahap 1 dan secara otomatis dilibatkan,” tegasnya.
Konfimasi terpisah Agus selaku koordinator tenaga bantuan bongkar muat mengatakan, “Dalam pelaksanaan bongkar muat kami minta tetap dilibatkan dan tidak ada yang diistimewakan semuanya sama bekerja secara bergiliran, para buruhpun jangan diabaikan dan seandainya ada bantuan sosial segera diberikan jangan ada potong memotong,” Pintanya.