Disela-sela Bantu TMMD, Babinsa Warsambin Dampingi Patroli Laut Tim Jaga Laut Teluk Mayalibit

Laporan Jurnalis Ibrahim

Posberitanasional.com, 26/7/2020, Raja Ampat – Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 01/Waisai yang bertugas di Kampung Warsambin, Sertu Oktovianus Waropen hampir sebulan ini harus bekerja ekstra membantu para personel Satgas TMMD 108 Kodim 1805/Raja Ampat yang berkegiatan di kampung yang menjadi wilayah tugasnya, yakni Kampung Warsambin, Distrik Teluk Mayalibit, Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat.

Bagaimana tidak. Selain menjalankan tugasnya selaku Babinsa, sebagaimana yang ia jalani sehari-hari, kini ia juga harus membantu kelancaran dan suksesnya Program TMMD 108 di wilayahnya, yang menyasar sasaran fisik berupa pembangunan gedung sekolah untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan rehab rumah warga maupun sasaran non fisik berupa pembekalan dan sosialisasi dari berbagai instansi pemerintah kepada masyarakat, seperti tentang pertanian, perikanan, bela negara, Kamtibmas, dan sebagainya.

Tidak itu saja. Ternyata dibalik kesibukannya itu, Okto juga masih tetap menjalani tugas ‘pendampingan’, yakni mendampingi Tim Jaga Laut Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) wilayah Teluk Mayalibit melakukan patroli laut di kawasan konservasi Teluk Mayalibit.

Menyisir laut di sisi luar teluk, Jumat (24/7/2020) lalu, kembali Babinsa Okto bersama-sama 4 orang personel Tim Jaga Laut KKP wilayah Teluk Mayalibit.

“Kami patroli bersama seminggu dua kali dengan menyisir utara dan barat teluk, agar laut di daerah konservasi yang sudah ditetapkan pemerintah, termasuk yang ada di wilayah binaan saya, yaitu Kampung Warsambin dapat terus terjaga dan aman,” ucap Okto.

Dalam kegiatan patroli ini, apabila menjumpai warga yang memancing dengan alat pancing dan cara tradisional yang tidak melanggar ketentuan di wilayah konservasi laut, maka tim patroli gabungan ini akan mencatatnya dalam laporan patroli sekaligus memberikan imbauan dan pemahaman agar masyarakat tidak menggunakan alat dan cara-cara memancing yang dapat merusak ekosistem laut, seperti menggunakan bom ikan dan sebagainya, karena daerah tersebut merupakan kawasan konservasi laut.

“Maaf sebelumnya bapak. Kalau sedang memancing agar berhati-hati dan tidak menggunakan alat yang dapat merusak laut, karena ini adalah daerah konservasi laut yang telah diatur pemerintah,” kata Okto.